Mohon tunggu...
Lik Jo
Lik Jo Mohon Tunggu... Pekerja Lepas -

Pekerja Lepas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Puncak Geger Menjangan Purworejo

22 Juni 2011   04:29 Diperbarui: 24 Februari 2018   09:54 3205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kota purworejo dari puncak geger menjangan

Pernahkah Sobat Kompasianer's berkunjung ke Kota Purworejo, Jawa Tengah? Kota kabupaten yang berada di sebelah barat DIY ini memiliki sebuah keunikan berupa bukit kecil yang berada di sisi utara kota sekitar 1km tepatnya di Kelurahan Trirejo, Kecamatan Loano dengan luas kawasan sekitar 12,75 Ha. serta ketinggian sekitar 125 mdpl - 200mdpl. 

Bukit kecil ini dikenal dengan nama Geger Menjangan, dari atas puncak Bukit Geger Menjangan ini kita bisa memandang landscape Kota Purworejo dari ketinggian. Di atas bukit ini terdapat sebuah gardu pandang yang digunakan sebagai tempat istirahat dan untuk menikmati pemandangan alam Purworejo yang cukup luas, dari puncak-puncak Bukit Menoreh di sisi utara, persawahan hijau yang sangat luas sejauh mata memandang, aliran Sungai Bogowonto, hingga birunya laut selatan yang menyajikan garis cakrawala nan indah. Daya tarik dari Bukit Geger Menjangan ini bukan karena keindahan alamnya saja akan tetapi juga sebagai wisata ziarah yang cukup ramai dikunjungi para peziarah terutama saat menjelang bulan Ramadhan tiba, karena di lokasi bukit terdapat sebuah makam tua yakni makan Kyai Imam Puro. Kyai Imam Puro ini konon merupakan salah satu tokoh yang besar andilnya dalam sejarah keberadaan Kabupaten Purworejo, tak jauh dari makam tua ini terdapat sebuah sumur tiban yang dipercayai oleh masyarakat sekitar memiliki air ajaib dan airnya tidak kering walau di musim kemarau. 

Untuk mencapai puncak Geger Menjangan ini kita bisa menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya memakai kendaraan roda dua karena jalanan berupa jalan cor semen yang cukup sempit, setelah samapi di lokasi makam Kyai Imam Puro kita bisa memarkirkan kendaraan di sini. Perjalanan selanjutnya kita harus berjalan kaki menapaki jalan setapak tepatnya ratusan anak tangga dengan semak dan rumput ilalang di kanan kiri jalan memberi sensasi tersendiri dalam perjalanan. Setelah melewati ratusan anak tangga kita akan menjumpai sebuah gardu pandang dengan antena sebuah pemancar radio disisinya, segala lelah letih perjalan kita akan terbayar lunas di atas bukit ini dengan pemandangan alam yang indah serta semilir angin pegunungan yang sejuk. Namun sedikit disayangkan keadaan di sekitar gardu pandang ini cukup memprihatinkan karena banyak sampah dari para pengunjung yang berserakan dan berbagai fasilitas yang tidak terawat. Inilah sedikit berbagi cerita tentang bukit unik yang saya kunjungi saat bersilaturohim ke rumah famili yang lokasinya berada di kaki bukit Geger Menjangan, dalam perjalanan pulang ke Jogja kami melewati jalur Pantai Selatan yang sedang dibangun. Dalam perjalanan pulang saya sempatkan mampir ke Pelabuhan Tanjung Adikarto, Glagah Indah dan Pantai Congot

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun