Tanah embag bekas telaga Berawal dari postingan sebuah situs yang membahas tentang sebuah telaga di Kecamatan Sanden yang kini sudah menghilang bagai tak berbekas, kebetulan saya dahulu pernah beberapa kali datang ke telaga tersebut. Telaga ini dahulu mempunyai luas sekitar 100 hektar dengan kedalaman 1,5 hingga 2 meter, telaga ini juga sering disebut oleh masyarakat sekitar dengan istilah penggik yang berada di tengah areal persawahan, tepatnya berada di Dusun Patehan, Gadingsari, Sanden, Bantul. Seperti telaga pada umumnya telaga di Sanden ini juga sering dijadikan tempat mandi bagi anak-anak dan juga sebagai tempat memancing ikan yang cukup ramai.
Sepeda tua di lokasi embag Kemarin saya mencoba untuk mengunjungi ke lokasi telaga tersebut, dan ternyata keadaan telaga tersebut memang seperti yang diceritakan dalam situs di atas. Kini hanya terlihat bentangan sawah dan rawa-rawa kecil yang seakan tidak menyisakan jejak adanya sebuah telaga di masa lalu. Fenomena hilangnya telaga ini meninggalkan areal tanah yang bisa bergoyang-goyang dan mendhut-mendhut bila diinjak, fenomena tanah yang bisa bergoyang ini juga disebut oleh masyarakat dengan istilah embag.
Persawahan di sekitar embag Pembentukan embag ini terjadi setelah adanya sistem drainase sampai ke sungai progo, sehingga membuat telaga ini semakin mengering dan melalui proses alam yang cukup lama perlahan telaga ini tertimbun tanah dan dimanfaatkan oleh petani dengan ditanami padi. Jadi, sering kali kerusakan alam ini manusialah yang menjadi sumber penyebabnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya