Menikmati keindahaan pulau Lombok ternyata tidak semata-mata hanya dapat menikmati keindahan pantai-pantai yang masih terbilang sepi di Lombok bagian Selatan. Beberapa alternatif tempat wisata juga dapat kita temukan di sisi lain pulau Lombok, yang memang banyak menawarkan keindahan alam ini.
* * * * *
Berbekal dengan sebuah peta daerah Lombok, saya melihat sebuah nama desa yang biasanya saya dengar dari rekan-rekan pendaki yang akan mendaki Gunung Rinjani, yaitu desa Senaru. Saya pun sedikit tertarik untuk mencari alternatif tempat wisata di daerah tersebut. Setelah mencari informasi alternatif arah yang dapat dilalui untuk mencapai desa tersebut, saya pun memutuskan untuk melewati jalur hutan Pusuk, batu kemudian arah pulang melewati Pantai Senggigi, dengan harapan dapat mendapatkan sunset yang indah.
Melewati Hutan Wisata Pusuk menuju Senaru
Setelah memastikan tangki bensin telah terisi penuh, saya pun melajukan sepeda motor menuju arah Bandara Selaparang untuk kemudian mengambil arah ke hutan Pusuk melalui Rembiga. Jalanan sepanjang hutan wisata Pusuk ini memang sedikit berkelok-kelok dan menanjak, dengan beberapa sisi jalan yang sedikit rusak, hingga saya harus ekstra hati-hati dan cermat memperhatikan jalan. Menembus hutan yang masih lebat membuat perjalanan tersebut sangatlah nyaman. Hamparan pepohonan besar di kanan kiri seperti menjadi canopy yang melindungi pengguna jalan dari sengatan matahari Lombok.
Saat tiba di tempat tertinggi dari hutan pusuk ini (biasanya disebut sebagai Pusuk Pass), segerombolan kawanan monyet sedang berkeliaran di sebuah areal yang datar. Di sini memang monyet bebas berkeliaran dan tak jarang pula banyak yang duduk santai di tengah jalan, sehingga melewati daerah ini, para pengemudi kendaraan harus berhati-hati agar tidak menabrak mereka. Kawanan monyet disini terbilang jinak, sehingga banyak wisatawan atau pengguna jalan yang menepikan kendaraannya untuk sekedar melihat tingkah laku mereka ataupun untuk mengambil gambar monyet-monyet tersebut. Selain itu, dari Pusuk Pass ini kita pun disuguhi pemandangan lingkar pantai barat yang sangat mempesona mata.
Hampir satu jam perjalanan, saya pun sampai di daerah Pamenang. Di sini akan bertemu dengan simpangan jalan, dimana arah ke kiri menuju pantai Malimbu dan Senggigi dan arah lurus menuju Bangsal apabila kita akan menyebrang ke Gili Trawangan. Sementara arah yang saya tuju adalah arah kanan menuju Tanjung. Suhu udara di tempat ini sangat berbeda dengan suhu udara disaat saya melewati hutan Pusuk. Karena jalanan yang saya lalui berdampingan dengan pantai, maka sudah dapat dipastikan suhu udara yang saya rasakan sangat panas dan kering. Sebenarnya saya juga melintasi salah satu pantai yang cukup dikenal para wisatawan juga, yaitu Pantai Medana. Namun karena panas matahari sangat menyengat, saya pun mengurungkan niat untuk mengunjungi pantai tersebut.
Untuk memastikan arah tujuan saya, saya kembali bertanya dengan penduduk setempat jalan menuju desa Senaru. Ternyata perjalanan yang akan saya tempuh masih cukup lama sekitar 1,5 jam lagi. Jalanan yang saya lalui sangat lengang dan jarang kendaraan lewat. Hanya beberapa kali saja saya berpapasan dengan kendaraan lain. Pemandangan yang disuguhkan pun sungguh beragam. Mulai dari pesisir pantai, hamparan kebun kelapa, perbukitan hingga kokohnya gunung Rinjani yang menjulang tinggi. Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang, tibalah saya di desa Senaru yang terletak pada ketinggian 600 mdpl di kaki gunung Rinjani.
Keindahan Air Terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep