Muara Gembong, 24 Agustus 2024 - Sobat Bumi Universitas Pertamina memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia dengan menanam 790 pohon mangrove di Muara Gembong, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen lingkungan yang diemban oleh penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi. Langkah ini merupakan inisiatif PT. Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation dalam melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta mendukung pencapaian mendukung tercapainya Net Zero Emission dari level terkecil di masyarakat.
Muara Gembong berbatasan langsung dengan Laut Jawa, yang menjadikan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan dan pembudidaya tambak. Komoditas utama yang dibudidayakan meliputi ikan, udang, bandeng, kerang, dan kepiting. Hasil tangkapan dan panen dari wilayah ini kemudian didistribusikan ke wilayah penyangga, termasuk ke Jakarta. Potensi perikanan yang besar ini menjadi sumber penghidupan utama bagi warga setempat, sekaligus berkontribusi signifikan terhadap pasokan pangan di wilayah sekitarnya.
Namun, Muara Gembong dihadapkan pada tantangan lingkungan berupa abrasi yang telah berdampak pada sejumlah rumah warga. Kerusakan ini semakin mengkhawatirkan karena abrasi terus mengikis garis pantai, mengancam mata pencaharian dan hingga dampak yang paling ekstrim mengganggu kehidupan masyarakat setempat.
"Dampak paling kerasa kalau tinggal di pantai ya abrasi itu. Kalau tadi temen-temen lihat kan ada rumah-rumah yang kosong, itu sebenarnya awalnya ada yang nempatin. Tapi karena sering abrasi dan air laut masuk ke rumah jadi mereka pada pindah," tutur salah satu warga di Muara Gembong.
Penanaman mangrove merupakan salah satu upaya memperlambat laju abrasi dan memulihkan ekosistem pesisir di daerah pesisir Muara Gembong. Dalam semarak HUT ke-79 Republik Indonesia, melalui tema "Tanam Harapan Untuk Nusantara Baru" Sobat Bumi Universitas Pertamina bekerja sama dengan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) melakukan penanaman 790 pohon mangrove di pesisir Muara Gembong. Jumlah pohon mangrove yang ditanam merupakan representasi dari bentuk syukur dan spirit yang baru di usia Indonesia yang ke-79 tahun.
Rangkaian aksi Sobat Bumi Universitas Pertamina dimulai pada jam 09.00 WIB dengan sambutan dan arahan dari Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI). Dilanjutkan dengan mobilisasi ke lokasi penanaman mangrove yang berada di pulau Harapan dengan menggunakan perahu para nelayan lokal. Setibanya di lokasi, peserta aksi mendengarkan arahan singkat dari salah satu anggota nelayan tentang cara penanaman mangrove.
Aksi penanaman 790 pohon mangrove dimulai dengan penanaman simbolis oleh perwakilan dari Sobat Bumi Universitas Pertamina, Pertamina Foundation, Universitas Pertamina, Komunitas Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), dan peserta aksi lainnya. Penanaman tersebut kemudian diikuti secara serentak oleh seluruh peserta aksi Sobat Bumi Universitas Pertamina. Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol komitmen bersama untuk menjaga lingkungan, tetapi juga diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya restorasi ekosistem pesisir yang lebih luas.
Pasca penanaman, peserta melakukan diskusi dengan para nelayan mengenai tantangan yang mereka hadapi saat mencari ikan di perairan Muara Gembong. Mereka menyatakan bahwa salah satu hambatan utama yang dihadapi oleh nelayan adalah banyaknya sampah yang tidak kunjung berkurang di perairan Muara Gembong. Selain itu, para nelayan juga berbagi cerita tentang dampak perubahan iklim terhadap hasil tangkapan mereka yang semakin menurun.
"Pulau Harapan adalah salah satu pulau yang ada di muara gembong dan termasuk pulau yang terdampak abrasi,dengan adanya penanaman mangrove di pulau harapan ini dapat mengurangi dampak abrasi pada pulau tersebut terlebih lagi pulau harapan tersebut memiliki garis pantai yang potensial untuk ditanami mangrove," kata salah satu nelayan di Muara Gembong.
Komunitas Nelayan Tradisional Indonesia mengimbau agar masalah pencemaran sampah di Muara Gembong mendapatkan perhatian lebih serius. Dengan adanya pohon mangrove yang ditanam, diharapkan mereka akan tumbuh dan memberikan harapan baru bagi masa depan Indonesia serta menjadi tempat bagi biota laut untuk tumbuh dan berkembang biak. Selain itu, mangrove juga berperan penting dalam mencegah abrasi pantai dan menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Upaya ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan demi kelangsungan hidup dan generasi mendatang.