Pengalaman Sehari Menjadi Guru di Kelas Inspirasi Karawang

Ada Yang Sudah Tahu Kelas Inspirasi ?

Kelas inspirasi sendiri merupakan bagian dari gerakan Indonesia Mengajar yang memiliki satu misi utama yaitu mengajak berbagai pihak termasuk masyarakat umum untuk terlibat aktif dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan bangsa. Melalui program ini para professional dari berbagai latar belakang pekerjaan diharuskan untuk cuti satu hari untuk mengunjungi dan mengajar yaitu pada Hari Inspirasi.

Kegiatan ini memiliki 7 prinsip dasar yang harus dipahami oleh semua relawan.

• Sukarela
• Bebas kepentingan
• Tanpa Biaya
• Siap belajar
• Terjun Langsung
• Siap Bersilaturahmi
• Tulus

Kelas inspirasi merupakan kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar yang dilakukan guru dengan menyajikan pembelajaran yang menghadirkan profesional untuk menjadi narasumber di kelas dengan harapan dapat menjadi inspirasi bagi para siswa dengan cara berbagi cerita tentang profesi dan tugas yang di embannya. Dengan kehadiranya tersebut diharapakan dapat memotivasi siswa untuk memiliki cita-cita yang tinggi dan mempunyai semangat belajar dalam meraih cita-citanya.

Hampir setiap kota di Indonesia saat ini sudah memiliki wadah dalam kegiatan kelas inspirasi. Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan mengikuti kegiatan ini di Kota Karawang yang sudah masuk tahun ke 5. 

Setelah mengisi form pendaftraan yang sudah di sediakan oleh panitia dan dinyatakan lolos saya masuk di grup bersama relawan lain. Saya mendapat tugas mengajar di SD N Mulyasejati 1 di daerah Ciampel, Kab. Karawang bersama 21 relawan dari berbagai daerah dengan latar belakang pekerjaan berbeda-beda. tagline dari kelas Inspirasi Karawang 5 ini adalah membendung semangat menggapai cita-cita. 

Jarak sekolah dari pusat kota cukup jauh tapi perjalananya cukup seru. Senang sekali bisa ikut kegiatan ini karena merupakan pengalaman pertama menjadi pengajar.

Menulis cita-cita (dokumen pribadi)

Kelas Inspirasi Karawang 5 dilaksanakan pada hari sabtu dan semua kegiatan pada hari tersebut di ambil alih oleh para relawan, sedangkan untuk para Bapak/Ibu guru hanya memantau saja. Para pengajar pun di bebaskan membawa bahan mengajar sendiri agar menarik sesuai profesinya. 

Sebelum kegiatan mengajar dilakukan kami melaksanakan ice breaking dan senam bersama agar semangat. Kemudian kami menyediakan headband untuk siswa yang nantinya bisa ditulis nama dan cita-citanya. Setiap pengajar diberi jadwal mengajar sebanyak 3 kelas dengan waktu masing-masing 30 menit.