Mohon tunggu...
Nuraini Santika
Nuraini Santika Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

mahasiswa yang berkuliah tetapi juga bekerja menjadi seorang affiliator

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akara, Kafe Pertama sebagai Pendongkrak Kafe-Kafe di Dawarblandong

9 Juli 2024   17:46 Diperbarui: 9 Juli 2024   18:44 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dawarblandong -- Nongkrong di kafe seusai kegiatan sekolah maupun kuliah sudah menjadi hal trend atau rutinitas remaja di jaman sekarang. Anak remaja dan nongkrong sudah menjadi suatu hal yang melekat. Di sekolah -- sekolah usai jam pelajaran, akan mudah dijumpai kelompok remaja maupun muda mudi duduk -- duduk dicafe.

Hobi anak -- anak di kota seperti Surabaya,Jakarta, dan juga Mojokerto, dan juga kota kota lainnya di Indonesia agknya hampir sama, sika ngobrol, nongkrong sambil makan dan minum bersama rekan- rekan mereka. Apalagi kalua harga makan dan minuman di caf tersebut tergolong murah.

Di Mojokerto kususnya di Dawarblandong, tak hanya pada akhir pekan saja para remaja memadati caf -- caf, pulang sekolah pun sebagian dari mereka suka nongkrong. Baju seragam mereka lapisi dengan jaket ataupun sweater.

Salah satu contoh caf yang hits di Dawarblandong yaitu caf "AKARA" yang dibangun di tahun 2021. Caf ini dibuka karena di Dawarblandong sendiri sebelumnya belum ada caf -- caf, sehingga akara ini merupakan caf pertama di Dawarblandong. "ditempat saya didesa kami ini dulu belum ada caf dan belum ada yang mencetuskan untuk membuat berbagai varian es kopi dan lain -- lainnya maka dari itu saya membuat usaha caf saya ini". Ujar tian (pemilik caf Akara).

Membuat usaha caf memang terlihat sangat mudah, namun dibalik itu semua tentu ada beberapa permasalahan yang kadang membuat caf malah menjadi sepi, maka dari itu biasanya pemilik caf atau tim marketing dari usaha caf tersebut akan memikirkan bagaimana agar usaha caf ini terus berjalan. Seperti kata pemilik caf Akara ini untuk mempertahankan keramaian pengunjung harus tetap menjaga rasa dari setiap makanan dan minuman yang disajikan, menjaga kebersihan caf, dan tidak lupa untuk tetap aktif di media sosial seperti Instagram dan juga TikTok. "Saya tetap menjaga rasa brand saya itu, juga menjaga kebersihan caf saya, dan untuk sosial media ada update story di Instagram maupun TikTok dll untuk tetap menjaga pelanggan saya agar tetap kembali ke caf saya". Ujar Tian (pemilik caf).

Puas atau tidaknya kita terhadap apa yang sudah kita usahakan adalah terdapat pada hasil. Seperti caf akara ini sudah di promosikan dan dilakukan beberapa usaha untuk tetap menjaga pelanggan, pada akhirnya terbukti dengan caf ini yang terus ramai dari tahun 2021 -- sekarang.

Namanya juga usaha pasti ada jatuh bangunnya ada juga untung besar dan juga untung kecilnya tinggal bagaimana kita memepertahankan usaha caf ini dan terus mengelolanya untuk tetap bertahan di tengah -- tengah gempuran terbukanya caf caf baru di Dawarblandong. Pesan dari sang pemilik caf adalah "Untuk pengusaha yang baru merintis jangan mudah putus asa, jangan mudah menyerah untuk semua usaha yang dibukanya, karena jadi pengusaha itu harus berani mengambil resiko". Ujar Tian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun