Dewasa ini warung kopi (warkop) semakin menjamur. Hal itu juga didorong oleh semakin banyaknya para pemuja senja, kopi dan hujan yang kemudian digolongkan menjadi 'anak indie' dan menambah bias makna indie itu sendiri.
Indonesia pun kaya akan jenis kopinya--sebut saja kopi sarongge, kopi toraja, kopi gayo, kopi luwak, kopi flores dan masih banyak lagi yang harus banget dicicipi.
Saya sendiri sebenarnya bukan peminat kopi, tapi rasanya keistimewaan 'ngopi' bukan hanya sekadar minum kopi dan khatam jenis kopi saja. Obrolan yang menjadi bumbu saat menyantap kopi yang membuat ngopi menjadi candu.
Salah satu warkop yang wajib di singgahi adalah Angkringan Lik Man (sekarang Lik No, anaknya). Disini kopi disajikan dengan menambah arang panas yang dipercaya baik untuk pencernaan.
Bukan hanya rasa dan penyajiannya saja yang istimewa, yang menjadikan kunjungan berulang adalah saat menggelosor di pinggir jalan, bertemu orang baru dan berbincang tentang banyak hal seakan bertemu teman lama yang berbagi kebahagiaan, pengalaman sekaligus kekhawatiran.
Nasi kucing dengan bermacam pilihan sate juga tersedia untuk menemani ngopi makin istimewa di kota istimewa ini. Jadi, kapan kita ngopi bareng?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H