Pulau Biawak, Indramayu memang belum terlalu akrab di telinga dibandingkan Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur. Namun, jangan lewatkan untuk menjelajah ke Pulau ini karena tempat yang tepat untuk menepi dan rehat sejenak jika butuh destinasi dengan suasana tenang dan sepi.
Untuk menuju Pulau Biawak, kita bisa menyewa kapal Nelayan atau kapal milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu di Muara Karangsong. Yang membedakan keduanya adalah waktu tempuh dan biaya. Jika menggunakan kapal nelayan, kita dikenakan tarif sekitar 2 Juta/10 orang dengan waktu tempuh 2-4 jam dan beroperasi setiap hari. Sedangkan kapal milik Pemkab Indramayu hanya dapat disewa pada hari sabtu dan minggu saja. Kapal ini hanya butuh waktu 1-1,5 jam dengan tarif 290 ribu/orang.
Sebenarnya nama Pulau ini adalah Pulau Rakit, tapi karena banyak sekali Biawak yang hidup di Pulau ini-- Oleh Pemkab Indramayu dinamakan Pulau Biawak. Selain Pulau Biawak, ada juga Pulau Gosong dan Pulau Candikian di dekatnya.
Di Pulau Biawak kita juga bisa wisata ziarah ke makam Syekh Syarif Hasan yang konon katanya salah satu tokoh penyebar agama Islam di Indramayu dan makam Z.M. Willem III, Seorang kebangsaan Belanda yang pertama datang ke pulau Biawak dan membangun Mercusuar.
Tertarik untuk bertualang ke Pulau Biawak? Yuk!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H