Globalisasi adalah fenomena khusus peradaban manusia yang terus bergerak dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi akan mempercepat percepatan proses globalisasi ini. Globalisasi menciptakan tantangan dan masalah baru yang harus dijawab dan diselesaikan agar dapat memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
Globalisasi telah menjadi kata yang terdengar di seluruh dunia sejak awal abad ke-21, dan tidak dapat disangkal bahwa kekuatan dan kelemahannya selalu membentuk jalur globalisasi sebagai sebuah fenomena. Perubahan yang terjadi secara keseluruhan dirasakan dan mempengaruhi banyak orang (di luar wilayah, negara dan budaya) yang mempengaruhi gaya hidup dan lingkungan kita. Dunia terus berubah, dan globalisasi adalah dunia jaringan seolah-olah tidak ada batas. Atau, istilah McLuhan diadopsi sebagai desa global (Fakih, 2006; McLuhan, 1994).
Globalisasi pada hakekatnya telah menciptakan nuansa dan nilai budaya yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui media yang semakin terbuka dan terjangkau, masyarakat menerima banyak informasi tentang peradaban baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Faktanya, kami menemukan bahwa tidak semua warga negara dapat menilai posisi kami sebagai sebuah bangsa. Membanjirnya informasi dan budaya baru media (baik media cetak maupun elektronik) seringkali sangat tidak sesuai, misalnya dengan sikap dan norma yang berlaku di Indonesia. Globalisasi memiliki banyak interpretasi dari berbagai sudut. Beberapa menafsirkan globalisasi sebagai proses menyusutkan dunia atau mengubahnya menjadi desa kecil. Yang lain percaya bahwa globalisasi adalah upaya untuk menyatukan masyarakat dunia dalam hal gaya hidup, orientasi dan budaya. Pengertian lain tentang globalisasi menurut Barker (2004) adalah bahwa globalisasi adalah hubungan ekonomi, sosial, budaya dan politik global yang terus bergerak ke berbagai arah di seluruh dunia dan meresapi kesadaran kita.
Konsep globalisasi oleh Robertson (1992) mengacu pada penyempitan dunia yang menggairahkan dan kesadaran yang meningkat akan dunia kita: koneksi global yang berkembang dan pemahaman tentang koneksi ini. Penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modern, dan penguatan kesadaran dunia secara refleks dapat dianggap sebagai superior secara kultural.
GLOBALISASI MEDIA
Dilihat dari peran utama media massa yang mempengaruhi hati masyarakat, perkembangan media massa di Indonesia tentu saja tidak terbendung ke depan. Globalisasi media massa adalah proses alami. Globalisasi menutup kesenjangan antar negara dalam hal ruang, waktu dan budaya.
Proses globalisasi telah berlangsung sejak agama Hindu, Budha, atau Islam masuk ke Nusantara. Proses ini dapat diartikan sebagai bentuk globalisasi. Saat itu terbukalah sekat-sekat yang memisahkan wilayah dan budaya nusantara, dan akhirnya terjadilah akulturasi nilai-nilai yang ada dalam agama-agama tersebut. Namun dengan adanya globalisasi dunia komunikasi, globalisasi tersebut semakin maju seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan kata lain, pesatnya pertumbuhan sarana komunikasi mempercepat globalisasi (Briggs dan Burke, 2006).
Globalisasi adalah tren integrasi sosial ke dunia, terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan media massa. Selain itu, para cendekiawan Barat mengatakan bahwa globalisasi adalah proses kehidupan yang menyeluruh dan tidak terbatas yang mencakup semua aspek kehidupan, baik politik, sosial, atau ekonomi, yang dapat dinikmati oleh setiap orang di dunia.
Karena dunia dibentuk oleh pluralisme budaya, globalisasi sebagai suatu proses juga dicirikan sebagai peristiwa global dan antarbudaya yang secara bersamaan mewakili proses pengaruh antarbudaya. Perjumpaan antarbudaya tidak selalu merupakan proses timbal balik yang seimbang, tetapi juga merupakan proses mempelajari budaya yang satu ke budaya yang lain. Misalnya, budaya Barat memiliki dampak yang lebih besar pada budaya negara-negara timur.
PENGERTIAN BUDAYA
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Sebagai pengetahuan, kebudayaan adalah suatu kesatuan gagasan yang ada dalam pikiran manusia, bukan merupakan gejala dari kebiasaan atau akibat dari perilaku manusia. Kebudayaan terdiri dari seperangkat nilai, norma, dan larangan untuk bertindak dalam menghadapi lingkungan sosial dan budaya.
DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP BUDAYA BANGSA
Globalisasi mempengaruhi hampir setiap aspek masyarakat, termasuk aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai masyarakat atau sebagai persepsi warga negara terhadap berbagai hal. Baik nilai maupun persepsi berhubungan dengan aspek psikis/psikologis, yaitu apa yang ada di kepala. Aspek psikologis ini menjadi penting ketika disadari bahwa perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh imajinasi seseorang. Salah satu buah dari pemikiran dan penemuan saya adalah seni, yang merupakan subsistem dari.
Dengan berkembangnya transportasi, telekomunikasi dan teknologi, keinginan untuk melindungi budaya sendiri telah berkurang. Pesatnya arus informasi dan telekomunikasi justru menimbulkan kecenderungan semakin berkurangnya nilai pelestarian budaya. Ironisnya, dengan kemajuan teknologi, budaya lokal Indonesia semakin menghilang ke masyarakat, meski hanya bisa dilihat di TV.
Seni budaya daerah yang ada sebenarnya hanya merupakan potensi wisata seni budaya yang jika dikelola dengan baik dapat menghasilkan dan meningkatkan keuntungan bagi pemerintah pusat dan daerah, juga merupakan lokasi tugas yang menjanjikan bagi masyarakat sekitar.
Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan.
- Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
- Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
- Berkembangnya turisme dan pariwisata. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
Dampak positif globalisasi dalam Segi Sosial dan Budaya di Indonesia Proses globalisasi memberikan banyak dampak positif diantaranya :
- Nilai sosial dan budaya Indonesia dapat diperkenalkan kepada dunia internasional. Bangsa Indonesia dapat memperkenalkan budaya dan objek pariwisata kepada Negara lain agar menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia, ini tentu saja akan menambah devisa Negara dan menguntungkan Indonesia.
- Indonesia dapat mengikuti kunjungan nilai sosial dan budaya dari Negara lain sehingga kita bisa menyerap nilai budaya yang baik untuk dikembangkan di Indonesia tanpa merubah jati diri bangsa Indonesia.
Banyak dampak negatif dari proses globalisasi diantaranya:
- Ada pertukaran budaya atau pengakuan budaya Indonesia oleh negara lain misalnya budaya Indonesia yaitu tari pendet yang diakui oleh negara Malaysia, ini tentu sangat merugikan bangsa Indonesia.
- Bangsa Indonesia lebih mengadopsi nilai-nilai yang dianut bangsa Barat. Ini mengakibatkan bangsa Indonesia kehilangan jati dirinya karena budaya Barat tidak sesuai dengan ideologi Negara Indonesia yaitu Pancasila.
- Terjadi alkulturasi kebudayaan antara budaya barat dan budaya timur. Misalnya dalam gaya hidup, cara berpakaian makanan dan lain-lain. Ini tentu saja sangat merugikan karena kebanyakan budaya barat tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia.
KESIMPULAN
Di sisi lain, pengaruh globalisasi ternyata berdampak negatif terhadap budaya masyarakat Indonesia. Norma-norma yang terkandung dalam budaya masyarakat Indonesia berangsur-angsur mulai menurun. Invasi teknologi yang terus-menerus, bersama dengan nilai intrinsik yang ditimbulkannya, memunculkan isu globalisasi dan pada akhirnya menciptakan nilai baru bagi kesatuan dunia. Dalam buku pertama dalam sejarah manusia, "Religions of the East and Thoughts of the West," rasa persatuan dunia terpatri dalam diri kita, suka atau tidak suka. Dipisahkan lagi, ada perbedaan lain (Radhakrishnan: 1924).
Media massa adalah sarana yang dengannya masyarakat dapat membantu mengatasi arus dunia. Media massa dapat mempengaruhi pikiran dan perilaku masyarakat, baik atau buruk. Oleh karena itu, tanpa peran media massa, globalisasi tidak akan berkembang pesat. Oleh karena itu, aspek sosial budaya Indonesia perlu dipertahankan sebagai identitas nasional. Rahasianya adalah menyaring budaya yang menginvasi Indonesia dan menjaga budaya negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H