Mohon tunggu...
Soenardjo
Soenardjo Mohon Tunggu... Lainnya - Purnabakti

Seorang purnabakti yang pernah mengabdi pada fasilitas pelayanan kesehatan militer. Saat ini sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terapi Kelereng

25 Februari 2021   14:54 Diperbarui: 25 Februari 2021   15:28 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sehingga didasarkan pada data-data dan fakta (klinis dan laboratoris), terapi kelereng yang selama ini telah saya jalani memberikan efek positif dan dapat saya rasakan di usia masuk 79 tahun, saya masih mampu beraktifitas normal, seperti jalan kaki dan bersepeda sampai beberapa kilometer, dan kegiatan lainnya.

Oleh karena itu berdasarkan hasil data klinis dan laboratoris serta kondisi kesehatan saya seperti tersebut di atas, maka efek dari terapi kelereng ini dapat dikatakan bersifat preventif, promotif, kuratif, serta rehabilitatif.

Berdasarkan pengalaman yang telah saya ceritakan tadi, saya akan berbagi mengenai cara melakukan terapi kelereng ini.  Untuk bahan atau peralatan yang dibutuhkan:

  • Kelereng sejumlah minimal 300 biji.
  • Wadah untuk menaruh kelereng, dapat berupa baskom plastik atau wadah berukuran lebih besar dari telapak kaki (saya pribadi memakai kotak kayu berukuran 4cm x 40cm x 45cm).

Untuk teknik atau cara pelaksanaan terapi:

  • Kelereng ditaruh di dalam wadah.
  • Masukkan terlebih dahulu salah satu telapak kaki ke dalam wadah tersebut, lalu telapak kaki digerakkan maju – mundur, ke samping kanan – kiri, serta putar searah jarum jam dan lakukan ke arah sebaliknya, dan dikerjakan selama sepuluh (10) menit.  Setelah itu, ganti dengan memasukan telapak kaki satunya, kemudian digerakan dengan cara yang sama dan waktu yang sama pula.
  • Injakan telapak kaki pada kelereng tidak boleh terlalu keras atau ringan.  Sesuaikan dengan toleransi rasa sakit saja. Sebab jika terlalu ringan efeknya akan kurang, namun terlalu keras dapat merusak jaringan di telapak kaki (luka, peradangan, dan sebagainya).

Beberapa catatan:

  • Terapi kelereng merupakan terapi yang lebih efektif dan efisien.  Karena dengan sekali terapi, zona-zona tertentu punya pengaruh yang pasti dalam memulihkan fungsi faal yang normal dengan waktu lebih cepat dan murah.  Sedangkan bila terapi (pijat dan urut) dengan ibu jari butuh waktu lebih lama dan melelahkan (bila dilakukan sendiri) atau harus mengeluarkan biaya bila minta tolong orang lain.
  • Sesudah terapi kadang-kadang perut tidak enak, namun beberapa saat sudah hilang.
  • Sesudah terapi perlu peregangan kedua tungkai untuk mencegah atau mengurangi rasa pegal-pegal yang mungkin terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun