Masa itu tidak akan kembali. Bisikan itu tiba-tiba datang diantara lamunanku.
Titt titt... "hey! Ngapain disana? Ayo pulang!". Lagi-lagi dia menghancurkan Q-time milikku. Muka kecutku auto muncul saat mendengar Leri memanggilku seperti itu. Menyebalkan, mengapa di dunia ini aku harus menyayangi manusia menyebalkan seperti dia.
Leri, dia sahabatku dari aku masih dalam kandungan. kami dilahirkan di RS yang sama. Di hari yang sama. sialnya, Dia tetanggaku. Jarak rumah kami sekitar  2 rumah. Setiap hari aku selalu melihatnya.kapanpun dan dimanapun. Saat berangkat sekolah, pulang sekolah, saat bermain dengan anak-anak komplek, bahkan saat malam hari.
Dia selalu menjahiliku. Aku selalu merasa terganggu saat dengannya, tapi terkadang aku menikmati setiap detik dia berada di sisiku. Aku merasa seperti menjadi memilikinya.
Masa kecilku sangatlah indah. Bermain banyak permainan bersama anak-anak komplek, tidak seperti anak jaman sekarang yang hanya bisa bermain dengan memijit handphone, kadang aku kasian karena mereka tidak pernah merasakan bagaimana asiknya bermain bersama teman-teman sebaya.
Aku suka hujan. Setiap kali ada hujan, aku selalu keluar dan menikmati basah dan kuyupnya tubuhku. Lagi pula tidak masalah jika aku bermain hujan. Karena pada saat itu umurku masih belia dan semua orang tidak akan heran jika melihat anak kecil sedang bermain hujan-hujanan.
Semakin dewasa, semakin ku merasa ada yang berubah. Bukan hanya bentuk fisik dari setiap yang ku kenal, tapi juga sifat-sifat mereka berubah. Ku tak tahu, atau mungkin hanya perasaanku saja?
Ini kenyataan, semakin ku beranjak dewasa, mencari teman semakin sulit. Aku belajar bahwa tidak ada orang baik, tapi tidak juga ada yang jahat. Setiap manusia memiliki sisi baik dan buruknya sendiri. Mungkin, yang disebut orang baik adalah orang yang porsi sifat baiknya lebih banyak dari sifat jahatnya. Begitupun sebaliknya. Jadi jangan mudah percaya sama siapapun.
Ku merasa banyak yang hilang dari hidupku. Duniaku. Masa kecilku. Teman-temanku. Aku rindu masa-masa itu. Masa-masa ku sangat bahagia memiliki semuanya. Sekarang, aku menginjak dunia perkuliahan dan ternyata, hidup ini berat. So, jangan sia-sia kan waktu bersama temen dan keluargamu. Selama kamu masih memiliki kesempatan. Kesempatan tidak datang dua kali. Sekarang, aku hanya bisa mengenang apa yang telah terjadi.
Oh iya, tentang Leri, nanti akan di lanjutkan ditulisan lainnya. Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H