Mohon tunggu...
Siti Nur Asiyah
Siti Nur Asiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Just dream and belive, you will make it come true

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teknik Dasar Komunikasi Konselor dalam Konseling

25 Maret 2018   23:43 Diperbarui: 26 Maret 2018   07:56 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika anda adalah orang yang pernah mendatangi konselor untuk konsultasi masalah anda  atau mungkin anda adalah calon konselor, apakah anda tahu alasan mengapa orang-orang yang berkonsultasi pada konselor akan merasa sangat nyaman?

Tentu kenyaman tersebut tidaklah datang dengan sendirinya. Konselor memiliki beberapa teknik dasar dalam komunikasi kepada klien. Berikut saya akan menjelaskan dua teknik dasar komunikasi konselor dalam konseling.

1. Teknik Verbal

Terknik verbal disebut juga dengan teknik berbicara. Seorang konselor tidak akan langsung menanyakan masalah yang diderita oleh klien. Mereka akan basa-basi terlebih dahulu, bisa menanyakan nama klien, alamat, datang bersama siapa, atau apapun. Kemudian, saat klien mengutarakan isi hatinya, konselor tidak akan diam mendengarkan hingga akhir. Konselor akan menyelipkan kata-kata, misalnya  iya, hem, lalu, dll. 

Menyelipkan kata-kata ini berguna untuk memperlihatkan bahwa konselor sedang mendengarkan dan memberikan perhatian penuh kepada klien. Perhatian konselor sangatlah penting bagi klien. Konselor bisa juga menanyakan ulang yang dikatakan klien, sekedar untuk memastikan apa yang dipahami konselor memang sama dengan yang dipahami oleh klien.

2. Teknik Non-Verbal

Teknik non-verbal disebut juga dengan teknik perilaku atau bahasa tubuh konselor. Perilaku dan bahasa tubuh ini dapat mewakili perasaan konselor tanpa harus mengatakannya. 

Misalnya dengan anggukan, gelengan, ataupun mengerutkan alis. Itu sudah menunjukan setuju, tidak setuju, kebingungan konselor dll. Senyum juga merupakan hal yang penting dalam komunikasi konselor  terhadap klien. Mata konselor juga akan memperhatikan wajah klien. Ini berguna untuk menunjukkan bahwa konselor memperhatikan klien dengan penuh.

Jika klien merasa mendapat perhatian penuh, klien akan dengan mudah menceritakan masalah-masalah yang dialaminya.

Minggu, 25 Maret 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun