Harusnya kutatap dirimu lekat dalam malam-malam bahagia nan pekat
Harusnya kupeluk tubuhmu erat saat tali tak saling kuat
Harusnya aku tenggelamkan tubuhku dalam tiap kecup hangat
Sebelum semuanya hilang
Sebelum aku mabuk kepayang
Sebelum semuanya jadi membayang
Nyanyian asa kini kian melambung
Tinggi mengudara menghempas angkasa
Doa-doa kulangitkan menjunjung
Pasrah kujadisatukan dengan gelisah
Semua hanya soal waktu katamu
Bagiku tidak hanya itu
Ini juga perihal ikhlasku
Aku pikir takkan muncul kembali laraku
Tapi harap itu lagi dan lagi palsu
Kini malam tak lagi bicara soal kita
Hanya tersisa sayup-sayup isakan dalam redupnya
Rasamu tak salah
Kamu mungkin berhak memilihnya
Mungkin aku yang masih salah
Salah memilah dan berharap kamulah jawabannya
Sudah, semua sudah usai
Semua hanya soal waktu katamu
Semoga waktu tidak berkhianat lagi, ya?
Aku usai, aku sudah selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H