Semua membiru
Membuta bahkan bisu
Semua berlalu
Meniupkan masa kelam itu
Kepingan itu tersusun walau rapuh
Mengukir sejuta asa bak riang di depan mata
Harapku dan harapmu menjadi satu
Untuk tiap pengorbanan berhias kata semoga
Sendu hendak menghampiri tiap masa
Menjadikan diri ini terasa berdosa
Waktu berlalu bersama nelangsa
Kutepis walau riang entah kapan kan bersua
Tanpamu, kini kutambal luka
Tepiskan angan yang dahulu kupikir tak nyata
Nyatanya aku bisa
Kucoba berlapang dada
Kucoba bangkit tanpa aba-aba
Kucoba hal baru yang tak biasa
Kucoba agar siapapun tak iba
Lalu hari berlalu tanpa kelam
Burung mulai bersiul, tak lagi bungkam
Mega tak memancarkan kelam
Bagaskara bersinar bersahutan dengan alam
Aku, tak lagi padam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H