Mohon tunggu...
Siti Nurhasanah
Siti Nurhasanah Mohon Tunggu... Akuntan - Ana

"Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari." ― Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ukiran Malam

11 Agustus 2022   09:52 Diperbarui: 11 Agustus 2022   10:03 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bersama sang malam kuhabiskan angan
Kamu yang hadir dalam ingatan
Ragam aksara tertata dalam kertas usang
Berhias warna terang benderang

Rasa dan asa riang bersua
Menjadikan harap tak kenal lelah
Membawa jiwa lurus terarah
Kamu... sang pemandu bak cahaya

Gemerlap bintang menghias nabastala
Elok rupa bagai nirwana
Nyanyian serangga semakin lirih
Sunyi yang mengambil alih

Mencoba biasa pada semesta
Meledak jantungku dibuatnya
Terukir kata tersirat makna
Kamu... jadi ragam ceritanya

Terpaku terduduk pikir kian mengabu

Mengais asa tuk jadi saksi bisu

Menuturi jalan tak tahu arah

Menghias cerita penuh tanda tanya

Dari sekian banyak kenangan indah di kepala

Kamu... jadi salah satunya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun