Indonesia merupakan negara yang kaya akan mineral. Memiliki sumber daya alam melimpah merupakan salah satu anugerah besar bagi negara dan bangsa Indonesia. Akan tetapi apabila SDA tersebut tidak diimbangi dengan pengelolaan yang tepat akan berdampak pada keterpurukan negara.
Dalam ekspor global sumber daya alam mineral, Indonesia menempati posisi tinggi pada beberapa hasil mineral dan secara keseluruhan masuk dalam peringkat 10 dunia. Seperti nikel, Indonesia menempati posisi ke-3, produk emas pada posisi ke-2, ekspor bauksit pada posisi ke-3, ekspor timah pada posisi ke-2, dan masih banyak lagi mineral yang di ekspor Indonesia.
Relatif posisi ekspor mineral Indonesia tinggi, namun bahan yang diekspor semuanya merupakan bahan mentah. Nikel, bauksit, dan tembaga merupakan bahan mineral yang jika diolah menjadi bahan pakai akan bernilai ekspor lebih tinggi daripada berupa bahan mentah.
Nikel, bauksit, dan tembaga merupakan komponen utama pembuatan produk-produk listrik, seperti baterai, kendaraan listrik, alat rumah tangga listrik, dan masih banyak lagi. Mengingat pada tahun 2023 alat-alat penunjang kehidupan sebagian besar bergantung pada listrik.
Menteri  Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memberi pernyataan dalam acara INDY FEST 2020 (19/10/2020). "Nah ini komponen-komponen (baterai hingga mobil listrik) kita semua ada. Kita punya nickel ore, copper, bauxite, itu nanti jadi bagian industri electrical vehicle kita. Supply chain material logam dari hulu ke hilir ini lah mimpi kita, kita punya nilai tambah."
Presiden Indonesia, Joko Widodo telah memberlakuakn kebijakan penghentian ekspor ketiga bahan tersebut. Larangan ekspor nikel efektif berlaku pada tanggal 1 Januri 2020. Diikuti dengan larangan ekspor bauksit yang dimulai Juni 2023. Larangan ekspor pun akan berlaku untuk bahan tambang tembaga, yang rencananya akan dihentikan ekspor pada tahun 2023 juga. Kebijakan ini diberlakukan pemerintah Indonesia untuk tujuan mengembalikan value added ketiga barang tambang tersebut. Pemerintah menargetkan pengolaan tembaga, nikel, dan bauksit dapat berupa kabel listrik, peralatan rumah tangga, hingga kendaraan listrik.
Smelter-smelter untuk mengolah tambang tersebut telah dipersiapkan. Penambahan dan pembuatan smelter baru ini diharapkan dapat mendukung kebijakan Indonesia untuk meningkatkan value added mineral tambang Indonesia. Presiden Joko Widodo meninjau smelter baru PT Timah Tbk di Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung. Bauksit telah memiliki delapan smelter yang digunakan untuk produksi aluminium dan penyimpanan bauksit. Adanya smelter smellter yang dibangun menunjukkan kesungguhan Pemerintah Indonesia untuk mengembalikan value added dari ketiga mineral ambang tersebut agar harga produk dapat bersaing di pasar global. Jika value added behasil diterapkan Indonesia hal ini akan berdamak pula pada kesejahteraan masyarakat Indonesia dan kemajuan Negara Indonesia.
Sumber :
Asmarini, Wilda. 2020. Cadangan Mineral Kunci RI Jadi Raja Baterai, Ini Tahapannya. https://www.cnbcindonesia.com/news/20201021124956-4-196002/cadangan-mineral-kunci-ri-jadi-raja-baterai-ini-tahapannya. diakses pada 22 Maret 2023.
Viska. 2022. Pembangunan Industri Baterai Listrik Terintegrasi Dimulai. https://www.kominfo.go.id/content/detail/42399/pembangunan-industri-baterai-listrik-terintegrasi-dimulai/0/berita. diakses 22 Maret 2023.
pgr, CNBC Indonesia. 2022. Wow! 'Harta Karun' Mineral Ini Bisa Bikin RI Makin Kaya Raya. https://www.cnbcindonesia.com/news/20221028092433-4-383181/wow-harta-karun-mineral-ini-bisa-bikin-ri-makin-kaya-raya#:~:text=Jakarta%2C%20CNBC%20Indonesia%20%2D%20Indonesia%20menyimpan,Indonesia%20bisa%20makin%20kaya%20raya. diakses 22 Maret 2023.