Mohon tunggu...
wahid ubaidillah
wahid ubaidillah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mimpi buruk bencana banjir Jakarta

18 November 2013   19:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:59 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

setiap tahun memasuki musim penghujan Jakarta akan melewati masa-masa sulit. Publik akan kembali dipaksa untuk mengalami deja vu: Bencana banjir Jakarta.

ada beberapa area yang menjadi langganan banjir diJakarta. BPBD Jakarta memetakan jumlahnya sekitar 32 titik mencakup seluruh kawasan. Jika ada sepuluh ribu saja warga yang tinggal di titik-titik tersebut maka bisa dibayangkan betapa luar biasa sibuknya bencana tahunan ini.Dampak kerugiannya juga sangat dasyat,pihak terkait menaksir Jakarta mengalami kerugian materi setiap tahunnya sekitar 20 trilyun untuk seluruh seluruh sektor . jumlah yang mencengangkan tetapi masuk akal mengingat jakarta merupakan pusat sendi ekonomi sekaligus pusat sosial.

Dalam hal ini pemerintah daerah bukannya tidak melakukan sesuatu.Mega proyek banjir kanal jakarta adalah contoh salah satu cetak biru kebijakan yang telah dibuat selama bertahun-tahun untuk mengatasi banjir. biayanya jangan ditanya,konon dinas PU dan pemda menganggarkan 11 trilyun lebih untuk proyek ini sampai tahun 2016. Belum termasuk waktu,energi dan pikiran yang peras untuk mengatasi bencana banjir meski hasilnya masih belum melegakan. Banjir seperti masih dua sampai tiga langkah didepan kemampuan kita.

Dilain pihak bisa dibilang masyarakat juga kurang banyak membantu. Gaya hidup kurang disiplin dan sikap apatis terhadap lingkungan masih menjadi kebiasaan buruk yang sulit untuk dirubah dan semakin membuat runyam masalah.Kebijakan relokasi dari tempat kritis seperti bantaran sungai yang paling parah terkena banjir pun kadang berjalan tidak mulus.

Menghadapi musuh legendaris Jakarta yang satu ini memang tidaklah mudah. tapi bukan juga menjadi hal yang mustahil. Perlu dibangun langkah-langkah tehnis dan non tehnis yang melibatkan semua pihak Mengingat skala kerusakannya menerjang tanpa pandang bulu. Jika dilakukan bersama sama dan sungguh-sungguh ,tidak menutup kemungkinan banjir akan bisa teratasi.

Disamping sikap sungguh-sungguh dan keseriusan pemerintah masyarakat juga perlu bersikap bijak. menyalahkan tanpa membantu dalam penanggulangan bencana banjir hanyalah seperti berteriak tapi tidak mendengar gaung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun