Mohon tunggu...
SMKN 3 Yogyakarta
SMKN 3 Yogyakarta Mohon Tunggu... Guru - SMK Negeri 3 Yogyakarta

Akun resmi KOMPASIANA milik SMK Negeri 3 Yogyakarta. Dikelola oleh Tim Media Relation Unit Kerja Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas/Industri SMK Negeri 3 Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peringati Hari Habitat, SMKN 3 Yogyakarta Tingkatkan Kepedulian Siswa dengan Pembelajaran Berdiferensiasi

21 Oktober 2024   18:04 Diperbarui: 21 Oktober 2024   18:06 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan Pembelajaran Berdiferensiasi (dokpri)

Yogyakarta - 21 Oktober 2024 - Bulan Oktober merupakan bulan dimana Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan salah satu hari dibulan ini sebagai Hari Habitat. SMKN 3 Yogyakarta sebagai sekolah Adiwiyata yang peduli dengan lingkungan sekitar memperingati Hari Habitat dengan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan oleh Guru dan Siswa didalam kelas.

Selama kurang lebih 2 minggu, pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh Guru dan Siswa dilakukan dengan konsep Project Based Learning yang berorientasi sesuai dengan kondisi atau kebutuhan murid. Betti Sri Purwani, S.Pd, M.Eng, selaku Ketua Tim Adiwiyata sekaligus WKS Sarana dan Prasarana SMKN 3 Yogyakarta menyampaikan bahwa kegiatan ini diadakan sebagai upaya sekolah untuk membangun kesadaran siswa terhadap lingkungan sekitarnya. “Hari Habitat kami peringati agar siswa menyadari tentang lingkungan sekitarnya, namun pemahamannya dengan sudut pandang siswa yang dibantu oleh Guru Mata Pelajaran agar siswa menyadari tentang kondisi lingkungannya”, ungkap Betti.

Pelaksanaan Hari Habitat (dokpri)
Pelaksanaan Hari Habitat (dokpri)

Peringatan Hari Habitat ini selain sebagai momentum untuk membangun kesadaran siswa dalam kepeduliannya dengan lingkungan, juga menjadi ajang unjuk kreatifitas sesuai dengan kemampuannya. Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi, Guru tidak mengarahkan siswa untuk berkarya namun hanya mengarahkan saja. “Siswa membuat beraneka karya untuk membangun kesadaran dirinya dengan lingkungan, siswa dapat membuat karya dari sampah plastik yang diolah, membuat video dokumentasi, membuat poster atau lukisan, bahkan ada juga yang membuat makanan alternatif dengan bahan-bahan tertentu”, tambah Betti.


Proses pembelajaran didalam kelas selama 2 minggu ini akan ditunjukan siswa dalam kegiatan Panen Karya yang diadakan pada hari terakhir. Siswa akan menunjukan hasil karyanya dalam kegiatan pameran, yang dapat dihadiri oleh orang tua. Betti mengungkapkan, “Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat menunjukan kreatifitas siswa SMK dalam membuat karya yang tidak harus sesuai dengan jurusannya, serta menjadi ajang unjuk kepedulian siswa terhadap lingkungan”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun