[caption id="attachment_343067" align="alignnone" width="220" caption="logo Bank Sampah "Resik Becik""][/caption]
Persoalan sampah di kota Semarang bukanlah hal yang baru, mulai dari masalah sampah yang menumpuk di selokan ataupun sampah sampah yang berserakan di trotoar dan masih banyak lagi. Kota Semarang sendiri memproduksi sekitar 800 ton sampah setiap harinya. namun, rata rata sampah yang mampu terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang hanya sekitar 750 ton setiap harinya. Tidak hanya itu, kapasitas untuk pengelolaan sampah hanya mampu mengolah sekitar 400 ton saja per harinya.
Berangkat dari masalah ini, ibu Ika Yudha Kurniasari bertekad untuk mendirikan Bank Sampah. Bank Sampah ini diberi nama Bank Sampah Resik Becik yang berarti gerakan bersih dan kreatif bersama ciptakan kemakmuran. Didirikan pada tanggal 15 Januari 2012, Bank Sampah ini sudah mempunyai nasabah lebih dari 300 orang. Selain bertujuan untuk membantu pemerintah dalam pengelolaan sampah, Bank Sampah ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang betapa pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
Tidak semua jenis sampah bisa ditabung di Bank Sampah, hanya beberapa jenis sampah yaitu sampah botol, sampah kertas atau koran, sampah plastik, dan sampah kemasan. Sampah sampah tersebut nantinya akan dijual ke pengepul sampah kecuali kemasan, untuk sampah kemasan akan diproduksi sendiri menjadi aneka kerajinan oleh tim kreatif Bank Sampah "Resik Becik" yang bernama Koelon Kali Production. Dinamakan Koelon Kali Production karena Bank Sampah "Resik Becik" terletak di jalan cokrokembang no. 11 Krobokan, Semarang Barat, Semarang, Jawa Tengah atau tepatnya di sebelah barat sungai banjir kanal barat.
[caption id="attachment_343068" align="alignnone" width="425" caption="salah seorang pegawai sedang menjemur sampah kemasan"]
Untuk masyarakat yang ingin menjadi nasabah Bank Sampah "Resik Becik" caranya sangat mudah, tinggal datang saja ke Bank Sampah dengan membawa sampah dan menuliskan namanya kedalam daftar nama nasabah kemudian sesudah mendaftar akan diberikan buku tabungan. Untuk mendaftar sebagai nasabah Bank Sampah "Resik Becik" tidak dipungut biaya sepeser pun atau gratis, sistem penyetorannya tidak beda dengan Bank Bank pada umumnya yang membedakan cuma kalau di Bank kita menyetorkan uang kalau di Bank Sampah kita menyetorkan sampah. Hasil dari perhitungan sampah yang telah dikumpulkan akan langsung dicatat di buku tabungan nasabah dan bisa diuangkan kapan saja.
Selain ditampung dan dijual lagi, sampah sampah yang telah disetorkan oleh para nasabah akan diolah menjadi berbagai kreasi menarik diantaranya, tempat tisu, tas sekolah, tempat minum, tempat laptop, sandal, tempat toples, gantungan kunci, dompet, tempat pensil, tas organdi, dsb. Berbagai kreasi tersebut dihargai dari Rp 5.000 sampai Rp 100.000. Produk produk tersebut sering diikutkan pameran oleh ibu Ika Yudha Kurniasari, selain dia teman teman dari asosasi handycraft juga memamerkan produk produk tersebut, ada yang dipamerkan di Malaysia, Jakarta, Semarang, dsb. Tim kreatif dari Bank Sampah "Resik Becik" yaitu Koelon Kali Production sudah mempunyai sekitar 10 orang pengrajin yang dilatih langsung oleh ibu Ika Yudha Kurniasari, dia juga mengadakan pelatihan setiap hari sabtu untuk masyarakat yang ingin belajar membuat kreasi dari sampah.
[caption id="attachment_343070" align="alignnone" width="261" caption="aneka kreasi dari sampah"]
[caption id="attachment_343043" align="alignnone" width="491" caption="ibu Ika Yudha Kurniasari (tengah) saat mengikuti industri ekspo 2013"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H