Sudah banyak orang yang bilang membentak anak kecil itu tidak diperbolehkan. Tapi, tahukah ibu kenapa?
Sayangnya, meskipun sudah banyak artikel ditulis dan nasehat dari orang biasa hingga psikolog anak, masih saja banyak orang tua yang sering membentak anak mereka. Alasannya sama. Mereka tidak kuasa menahan emosi ketika anak melakukan kesalahan seperti membuat rumah menjadi kotor, memecahkan barang berharga, dan lain sebagainya.
Apakah ibu juga masih sering membentak si kecil? Mungkin nasehat saja tidak cukup. Setelah ibu tahu akan ada masalah serius dengan perkembangan anak usia 3 tahun, mungkin mulai sekarang ibu tidak akan lagi membentak si kecil.
Anak Kehilangan Kepercayaan Diri
Efek yang satu ini mungkin tidak akan ibu lihat sekarang. Namun, seiring dengan tumbuh kembangnya, ia akan tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri jika ibu sering membentaknya.
Ini bukan isapan jempol belaka. Sudah banyak sekali penelitian yang telah membuktikan bawasannya anak akan cenderung tidak percaya diri dan takut untuk melakukan hal baru jika di masa kecilnya ia sering dibentak oleh orang tuanya.
Apa jadinya jika anak ibu kehilangan kepercayaan dirinya? Tentu saja ia tidak bisa kreatif dan ia sulit untuk berkembang. Tentu saja ibu tidak ingin hal ini terjadi kepada anak ibu, bukan? Sebab itulah sebaiknya ibu menerapkan cara mendidik anak yang tepat untuk tumbuh kembang anak usia 3 tahun.
Anak Susah Diatur
Apa alasan ibu membentak si kecil? Kebanyakan orang tua akhirnya membentak anak mereka agar anak tersebut bisa diatur. Sayangnya, yang terjadi sebaliknya.
Mungkin untuk sementara anak ibu akan diam. Ia takut dan akhirnya mau mendengarkan apa yang ibu katakan. Hanya saja ketika ia sudah dewasa nanti, ia akan menjadi anak yang susah diatur. Ia sudah terbiasa dibentak maka ia semakin tidak takut jika ibu membentaknya.
Jadi, membentak bukan menjadi cara yang tepat jika bertujuan agar anak mau mendengar apa kata ibu dan mau menurut dengan ibu. Cara yang paling tepat adalah memberikan kasih sayang. Biasakan si kecil mau berkomunikasi dengan ibu. Ibu harus menjadi pendengar yang baik. Dengan cara tersebut, anak juga akan meniru ibu, menjadi pendengar yang baik. Setiap kali ibu memberi nasehat, maka si kecil akan mendengarkan.