Malam takbiran adalah momen yang paling dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia dalam menyambut hari raya Idul Fitri. Pada malam ini, terdapat kemeriahan dan semangat yang sangat tinggi di antara masyarakat. Namun, di era modern saat ini, semangat takbiran mulai tergerus dengan berbagai faktor, seperti teknologi yang semakin canggih, kehidupan yang semakin sibuk, dan berkurangnya rasa solidaritas dan kebersamaan di antara masyarakat.
Namun, penting bagi kita untuk mempertahankan makna kemeriahan takbiran sebagai warisan budaya yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita. Takbiran pada malam Idul Fitri memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Islam, yakni ungkapan syukur dan kegembiraan atas keberhasilan menyelesaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Selain itu, takbiran pada malam Idul Fitri juga memiliki fungsi sosial yang sangat penting. Momen ini menjadi ajang untuk memperkuat tali silaturahmi antara sesama umat Islam dan untuk saling bermaaf-maafan. Selain itu, takbiran juga menjadi sarana untuk menghilangkan rasa jenuh dan stres setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Dalam mempertahankan makna kemeriahan takbiran, perlu adanya peran aktif dari seluruh masyarakat, khususnya pemuka agama dan pemerintah setempat. Pemuka agama dapat memberikan pengajaran dan pengertian tentang makna takbiran secara benar dan menyeluruh kepada umat Islam. Sedangkan, pemerintah setempat dapat memfasilitasi dan mendukung pelaksanaan takbiran dengan memberikan berbagai layanan dan fasilitas yang dibutuhkan, seperti pengamanan, penerangan, dan peralatan audio.
Dengan menjaga dan mempertahankan kemeriahan takbiran, kita dapat memperkuat nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan toleransi di antara masyarakat, serta memperkuat rasa cinta dan kecintaan kita terhadap warisan budaya yang telah ditinggalkan oleh para pendahulu kita. Mari kita jaga dan pertahankan kemeriahan takbiran sebagai bagian dari budaya kita yang harus diwariskan kepada generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H