Mohon tunggu...
Habibur Rohman
Habibur Rohman Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

saya adalah seorang penulis lepas yang berpengalaman dan kreatif. saya telah menulis berbagai jenis konten, termasuk artikel, konten pemasaran, ulasan produk, dan banyak lagi, untuk klien dari berbagai industri. Sebagai seorang penulis lepas, saya memiliki kemampuan untuk menulis dengan cepat dan efektif dengan kualitas yang tinggi. saya terbiasa bekerja dalam jadwal yang fleksibel dan selalu berusaha memenuhi kebutuhan klien dengan menghasilkan konten yang sesuai dengan target audiens.

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Binance Smart Chain: Apa yang Perlu Diketahui tentang Platform Defi Populer Ini?

11 Maret 2023   12:01 Diperbarui: 11 Maret 2023   12:14 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cryptocurrency. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Binance Smart Chain (BSC) adalah platform blockchain yang terdesentralisasi yang berjalan paralel dengan jaringan Binance Chain. BSC diluncurkan pada bulan September 2020 oleh Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia. BSC dirancang untuk memfasilitasi pembuatan aplikasi finansial terdesentralisasi (DeFi) dengan biaya transaksi yang lebih murah dan lebih cepat daripada blockchain Ethereum.

Sebelum BSC, Ethereum adalah pilihan utama untuk aplikasi DeFi. Namun, Ethereum mengalami masalah dengan biaya transaksi yang meningkat karena tingginya penggunaan jaringan. BSC memanfaatkan teknologi Proof of Stake (PoS) yang lebih efisien daripada Proof of Work (PoW) yang digunakan oleh Ethereum, sehingga biaya transaksi bisa lebih rendah.

BSC juga memfasilitasi interoperabilitas antara blockchain, sehingga memungkinkan aset untuk dipindahkan dari satu blockchain ke blockchain lain. Ini memungkinkan pengguna untuk mengakses lebih banyak opsi perdagangan dan likuiditas, sehingga memperkuat ekosistem DeFi secara keseluruhan.

BSC juga memungkinkan pengguna untuk menciptakan aset digital mereka sendiri dan membayar biaya transaksi dalam token Binance Coin (BNB) yang merupakan token utilitas Binance. Binance memungkinkan pengguna untuk membayar biaya transaksi mereka dalam BNB dengan diskon.

Platform DeFi populer di BSC meliputi PancakeSwap, Venus, dan AutoFarm. PancakeSwap adalah protokol pertukaran terdesentralisasi yang mirip dengan Uniswap di Ethereum, sedangkan Venus adalah protokol peminjaman dan pendanaan yang memungkinkan pengguna untuk meminjam dan meminjamkan aset mereka dengan bunga yang kompetitif. AutoFarm adalah protokol pertanian yield otomatis yang memungkinkan pengguna untuk memperoleh imbal hasil dari menempatkan aset mereka ke dalam likuiditas pool.

Namun, seperti halnya dengan platform blockchain lainnya, BSC juga menghadapi risiko keamanan dan regulasi. Beberapa pengguna telah mengalami kehilangan dana akibat serangan phising atau kelemahan dalam kode kontrak cerdas. Selain itu, karena popularitas DeFi terus meningkat, regulator mungkin akan memperketat aturan dan mengawasi industri ini.

Secara keseluruhan, Binance Smart Chain telah menjadi alternatif yang menarik untuk Ethereum untuk aplikasi DeFi. Dengan biaya transaksi yang lebih rendah, interoperabilitas yang memungkinkan aset untuk dipindahkan antar blockchain, dan platform DeFi populer, BSC terus tumbuh dan menarik minat dari pengguna dan pengembang di seluruh dunia. Namun, seperti halnya dengan semua investasi kripto, penting untuk melakukan riset dan memahami risiko sebelum berinvestasi dalam aset digital apa pun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun