Dari 40 sampel darah yang diserahkan, sebanyak 37 santri di dua pondok pesantren di Kota Banjarbaru positif menderita Campak Rubella, sesuai hasil analisa laboratorium di Surabaya - Jawa Timur. Sedangkan sisanya dinyatakan menderita Campak jenis Morbili atau biasa disebut Kerumut. Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru - Agus Widjaya mengaku, pihaknya telah menerima hasil analisa dari laboratorium, lengkap dengan nama dan usia santri yang terserang Campak Rubella.
Namun data tersebut tidak akan dipublikasikan dan menjadi data internal pemerintah. Ia menambahkan, sebagian santri yang terserang virus telah dinyatakan sembuh, kendati masih ada 19 santri yang belum diketahui karena sudah dipulangkan oleh pihak pesantren. 100918-Smartfm-Juma-Agus-Campak
Langkah awal pengobatan menurutnya juga telah diberikan, dan tinggal langkah akhir berupa pemberian imunisasi MR, yang hingga saat ini belum terealisasi karena terhalang persetujuan dari pihak pengurus pondok pesantren. Mengingat penularan Campak Rubella pada ibu hamil di trimester pertama, dapat mengakibatkan bayi yang dilahirkan mengalami kebocoran pada jantung, kebutaan dan pengapuran pada otak. (Ju)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H