Sekitar 40 warga Lombok - Nusa Tenggara Barat yang terdampak gempa bumi, ikut mengungsi ke rumah keluarga salah seorang pengungsi di Desa Sungai Batang - Kecamatan Martapura Barat - Kabupaten Banjar. Menurut pengakuan Nila - seorang warga Lombok Timur, dirinya bersama 31 pengungsi lainnya terpaksa ikut mengungsi, karena khawatir gempa bumi berkekuatan besar kembali terjadi.Â
Sehingga untuk menghindari hal tersebut, Nila bersama warga Lombok lainnya pada akhir pekan lalu berangkat ke Kalimantan Selatan, untuk mengungsi ke Desa Sungai Batang. Kendati diakuinya cuaca di provinsi ini cukup panas, namun setidaknya tidak ada goncangan yang terjadi secara tiba - tiba.Â
Ia mengaku cukup trauma atas kejadian tersebut, karena gempa bumi tidak hanya merubuhkan rumahnya, namun juga menyebabkan sanak keluarganya harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Sementara itu , Nurdin - Koordinator Pengungsi mengatakan, dirinya berangkat ke Kalimantan Selatan pada 20 Agustus lalu, yang kemudian disusul oleh warga lainnya. Sebelumnya gempa terasa di Lombok Timur, dirinya sempat lari ke gunung hingga ke desa - desa lain untuk menyelamatkan diri. Selain itu cucunya yang masih berusia tiga bulan juga sempat masuk rumah sakit pasca kejadian.Â
Namun pihaknya tetap membawa sang cucu ikut mengungsi, kendati seharusnya dilakukan rawat inap di Rumah Sakit. Meski masih merasakan trauma, namun setidaknya untuk sementara waktu pihaknya merasa jauh lebih aman, dan dapat memulihkan kondisi psikis.
Seperti diketahui, ribuan kali gempa telah terjadi di Lombok - Nusa Tenggara Barat. Gempa terbesar berkekuatan 6,8 Scala Richter, disusul 7 Scala Richter dan kembali terjadi berkekuatan 6,8 Scala Richter, yang berdampak besar pada kerusakan infrastruktur di daerah wisata tersebut. (Ju)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H