Banyaknya pedagang musiman sapi dan kerbau jelang Idul Adha, berimbas pada menurunnya jumlah ternak yang dapat dijual oleh para pedagang di Rumah Potong Hewan RPH Basirih, Banjarmasin Selatan. Padahal sepekan jelang ibadah qurban, biasanya permintaan sapi di kawasan tersebut meningkat drastis.
Diungkapkan H. Sumardi -- salah satu pedagang sapi di RPH Basirih ketika ditemui Selasa (14/08) lalu, jika biasanya dapat menjual hingga 150 ekor sapi mendekati Idul Adha, tahun ini sapi-sapi miliknya baru laku 40 ekor saja. Penurunan ini cukup berimbas pada pendapatan yang biasanya meningkat tajam, hingga puluhan juta Rupiah pada momentum tersebut.
Ia menduga, banyaknya pedagang sapi musiman turut mempengaruhi penurunan itu, apalagi saat ini tukang potong hewan juga memiliki pekerjaan sampingan berjualan sapi untuk qurban. "Kalau untuk pribadi saya sampai 50% turun dari tahun lalu," tuturnya.
Kenaikan itu ditegaskan Sumardi bukan dari pihaknya selaku pedagang, namun sudah ketentuan dari daerah asal sapi, baik yang didatangkan dari Pelaihari -- Kabupaten Tanah Laut dan Marabahan - Kabupaten Barito Kuala, maupun yang dari Pulau Jawa dan Nusa Tenggara. "Bukan dari kita yang ambil kesempatan," tegasnya yang juga menjelaskan untuk kenaikan ongkos transportasi hewan ternak menuju RPH masih terbilang wajar.
Pria paruh baya ini juga mengungkapkan, tiap kali mendekati Idul Adha, dirinya dan belasan pedagang sapi lainnya di RPH Basirih menyiapkan berbagai jenis sapi, dari yang seharga Rp 13 juta per ekor dengan berat hidup mencapai 220 kilogram dari jenis biasa, hingga sapi jenis Limousin yang merupakan jenis unggul dan beratnya di kisaran 500 kilogram lebih per ekor, yang harga jualnya dapat mencapai Rp 30 juta Rupiah.(Ev)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H