Mohon tunggu...
Smartfm Banjarmasin
Smartfm Banjarmasin Mohon Tunggu... Jurnalis - A Part Of Magentic Network, Kompas Gramedia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

101.1 FM -The Spirit of Indonesia Check these out : Facebook : Smartfm Banjarmasin Twitter : @SmartFM_Bjm Instagram : Smartfm Banjarmasin Youtube : Smartfm Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mulai Hari Ini, Kontak Tracking Cluster Pasar Antasari Dilakukan

1 Mei 2020   05:39 Diperbarui: 1 Mei 2020   05:42 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SMARTFM Banjarmasin
Banjarmasin 
- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) CoVID-19 Banjarmasin akan melakukan kontak tracking, seorang juru parkir di pasar Sentra Antasari Banjarmasin yang terkonfirmasi positif CoVID-19 dan meninggal dunia rabu lalu (29/4), setelah sebelummya menjalani perawatan di RSUD Ulin.

Juru Bicara GTPP CoVID-19 Banjarmasin, Machli Riyadi mengatakan, mulai hari ini (01/5) petugas medis telah terjun ke lapangan untuk melacak orang - orang yang pernah berinteraksi langsung dengan pasien bersangkutan. Ia juga meminta bagi siapa saja yang merasa memiliki kontak erat dengan yang bersangkutan, agar bisa melaporkan dirinya ke puskesmas untuk menjalani rapid test.

"Hasil SWAB Jukir dinyatakan positif, jadi bagi yang merasa memiliki kontak erat dengannya segera lah melapor ke Puskesmas sesuai dengan domisili", Ucapnya.

Terkait operasional pasar Sentra Antasari dengan adanya kasus ini, Machli menerangkan tidak bisa serta merta menutup pasar tersebut. Pasalmya selama pandemi, Undang Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan mengecualikan aktivitas penjualan bahan pokok. Terkecuali nantinya ditemukan 10 kasus yang terkonfirmasi positif dari cluster Pasar Sentral Antasari itu, maka secara otomatis pasar tersebut ditutup sementara.

Machli menambahkan, sejauh pendalaman dilakukan, jukir itu tidak memiliki riwayat perjalanan selama sakit. Artinya yang bersangkutan bisa dikatakan terpapar virus corona dari aktivitasnya sehari - hari sebagai juru parkir di pasar tersebut.

"Pasien termasuk bukan pelaku perjalanan," tegasnya. (Ju)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun