Mohon tunggu...
Wara Iswandari
Wara Iswandari Mohon Tunggu... Guru - Love God, Love Myself, Love Others

Seseorang yang suka membaca, pengalaman baru dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata Alam Perbatasan

18 April 2011   06:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:41 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki batas laut dan batas darat. Indonesia berbatasan langsung di daratan dengan tiga negara yaitu Malaysia (Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur dengan Serawak dan Sabah), propinsi Papua dengan Papua New Guinea dan Nusa Tenggara Timur dengan Timor Lorosae. Di wilayah laut, berbatasan dengan sepuluh negara yaitu India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Philipina, Palau, Papua New Guinea, Australia dan Timor Lorosae.  Kondisi geografi perbatasan darat Indonesia dengan Malaysia, PNG dan Timor Lorosae umumnya merupakan pegunungan, berbukit dan bergelombang dengan ditutupi hutan tropis yang lebat yang dilalui beberapa sungai dan anak sungai, sehingga akses ke wilayah lainnya relatif masih tertutup. Sedangkan kondisi perbatasan laut RI dengan 10 negara tetangga (India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Republik Palau, PNG, Australia dan Timor Lorosae) yang sebagian besar berada di jalur perdagangan dunia dan perairan lautan dalam dan banyak yang belum terselesaikan batas-batas lautnya (Balitbang Dephan, 2005).

kondisi perbatasan darat yang  berupa hutan tropis lebat, pegunungan dan sungai menyebabkan aksesibilitas ke daerah perbatasan  rendah. Sarana transportasi baik darat dan sungai (air0 masih terbatas, akibatnya masyarakat daerah perbatasan seperti terisolir dari daerah lain dan tidak ubahnya seperti masayarakat pedalaman yang primitif. Kondisi masyarakat daeraha perbatasan diantaranya tingkat kesejahteraan rendah, pendidikan rendah, tidak memilliki akses listrik sebagai penerangan, akses iptek yang rendah, dan pola hidup sehat yang bahkan masyarakat di daerah ini belum paham serta tingkat keamanan perbatsan yang rendah.

Kondisi demikian tentunya memprihatinkan karenamasyarakat daerah perbatasan merupakan bagian bangsa Indonesia yang selayaknya juga berhak menikmati kehidupan yang maju seperti daerah - daerah lain .  Perlu adanya upaya keras dari pemerintah dan bangsa ini untuk mengubah daerah perbatasan menjadi daerah yang lebih maju. Pengubahan sesuatu bukanlah sesuatu hal yang dapat terjadi secara instan akan tetapi mealui tahap - tahap proses yang tentunya memerlukan kesabaran dan ketekunan serta tekad pantang menyerah. Pun dengan pengubahan daerah perbatasan memerlukan proses tahapan  yang harus dilalui dengan kesabaran, ketekunan dan pantang menyerah .

Satu tahap yang bisa dilakukan terlebih dahulu adalah pembangunan sarana transportasi yang memadai baik darat maupun sungai. Dengan sarana transportasi yang memadai makan akses ke daerah perbatasan  menjadi lebih mudah. Tahap selanjutnya adalah pengadaan saran listrik, hal ini dapat d ilakukan dengan membangun pembangkit listrik tenaga air yang tentunya melimpah di daerah perbatasan. Selain transpotasi dan listrik yang perlu dilakukan seiring pembanguan  dua hal tersebut adalah peningkatan upaya pengamanan daerah perbatasan  dengan cara sebagai berikut :

1) Meningkatkan pengawasan terhadap pencurian SDA seperti pencurian kayu, pencurian ikan dan kekayaan laut, eksplorasi energi dan mineral secara ilegal.
2) Meningkatkan koordinasi antar instansi pemerintah yang terkait dalam pengamanan daerah perbatasan seperti TNI, Polri, Kantor Imigrasi dan Departemen Kehakiman, Departemen Kehutan-an, Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Pertam-bangan dan Energi, Departemen Pertanian dan Pemerintah Daerah.
3) Meningkatkan kualitas peng-awasan di pos-pos lintas batas terhadap lalu lintas barang dan orang. Peningkatan pengawasan meliputi penambahan pos-pos pengawasan dan personil di pos lintas batas.
4) Meningkatkan dan membangun jaringan intelijen secara terpadu di daerah perbatasan untuk mengantisipasi kemungkinan penyelundupan barang, senjata api dan munisi serta narkoba dan penyusupan teroris dan adanya oknum yang dapat memicu konflik antar etnis.
5) Meningkatkan BINWIL, BINTER dan BINMAS di daerah perbatasan.
6) Membangun jalan inspeksi di sepanjang perbatasan darat dan menambah frekwensi patroli perbatasan di darat maupun laut.
7) Menambah dan meningkatkan kuantitas dan kualitas alat peralatan pengamanan di daerah perbatasan, seperti radar, navigasi, alkom, ken-daraan patroli dan alut sista.
8) Mengalokasikan anggaran pengamanan daerah perbatasan secara terpadu (lintas pendana-an dan lintas sektoral).
9) Membangun sarana jalan dan prasarana transportasi, tele-komunikasi sepanjang perbatasan untuk membuka keterisolasian perkampungan di daerah perbatasan.
10)Melakukan survei dan pemetaan secara terpadu bagi pengaman-an terhadap SDA, jalur kejahatan trans-nasional dan area rawan konflik etnis di daerah perbatasan sebagai integrated data base pengamanan perbatasan negara.
11)Menciptakan iklim yang kondusif masyarakat perbatasan dalam pengamanan daerah perbatasan sekaligus sebagai daya tarik bagi kegiatan investasi di daerah perbatasan.
12)Memperbaiki dan memper-baharui peraturan dan perundangan yang terkait dengan pengamanan daerah perbatasan, baik yang menyangkut pencurian, penyelun-dupan dan penyusupan serta kejahatan transnasional lainnya demi terwujudnya penegakan dan kepastian hukum di daerah perbatasan.
13)Merealisasikan terbentuknya suatu badan/lembaga pengaman-an daerah perbatasan secara terpadu, dalam rangka meningkatkan pengawasan dan pengendalian segala bentuk kejahatan dan konflik yang mungkin terjadi di daerah perbatasan. (Balitbang Dephan, 2005).

Apabila tiga hal tersebut  telah terpenuhi maka hal berikutnya yaitu   tingkat pendidikan dan peningkatan kesejahteraan . Masyarakat daerah perbatasan taraf pendidikannya hanya sampai taraf SD- SMP. Peningkatan taraf pendidikan dapat dilakuan dengan membangun sarana pendidikan dan pengiriman guru dari luar daerah. Selama ini peningkatan taraf pendidikan daerah perbatsan hanya dilakukan secara sukarela oleh para relawan dari LSM, sudah saatnya pemerintah ikut bergerak.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat daerah perbatasan dengan meningkatkan  pertumbuhan ekonomi masyarakata. Hal ini dapat dilakukan dengan menjadikan daerah perbatasan menjadi daerah tujuan wisata alam. Keanekaragaman hayati  yang tinggi dan kondisi alam yang berupa  bukit,  gunung dan sungai  akan menjadikan daerah perbatasan berpotensi menjadi tujuan wisata alam yang masih alami.    Pemanfaatan tersebut membawa 3 manfaat sekaligus yaitu kelestarian alam dan peningkatan  ekonomi masyarakat.

Wisata lam daerah perbatasan memiliki eksotisme tersendiri karena lam yang ada didaerah perbatsan masih alami  dengan aneka tumbuhan dan  hewan di dalamnya.  Akan sayang sekali jika kekayaan lam tersebut harus tergerus oleh dampak negatif dari  pembangunan daerah perbatasan . Untuk itulah wisata alam ini menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat daerah perbatasan tanpa melupakan kelestarian alam.

Pengubahan daerah perbatsan memerlukan kerja sama semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Kerja sama yang solid akan memudahkan pengubahan daerah perbatasan. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun