Mohon tunggu...
SMAN 5 JAKARTA
SMAN 5 JAKARTA Mohon Tunggu... Guru - LITERASI SMAN 5 JAKARTA

Kami dari TIM Literasi SMAN 5 Jakarta, dalam hal ini ingin memperkenalkan hasil karya dari peserta didik kami yang sudah berperan aktif dalam kegiatan Literasi dan Numerasi sekolah. Diharapkan peserta didik dapat meningkatkan keaktifan kegiatan dan menghasilkan banyak karya yang bisa dinikmati dan dimanfaatkan semua kalangan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sudut Pandang Kurikulum Merdeka

11 September 2024   08:12 Diperbarui: 11 September 2024   08:13 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ARTIKEL | ARTIKEL PENDIDIKAN
Hak Cipta 2024 oleh [Miftah Adelia].

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah melangkah maju dalam mewujudkan visi pendidikan yang lebih berkualitas di Indonesia dengan menerbitkan peraturan menteri yang menegaskan implementasi Kurikulum Merdeka secara nasional. Kurikulum merdeka merupakan kurikulum dengan intrakurikuler yang beragam di mana akan mengoptimal siawa agar memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. 

Kurikulum merdeka bertujuan untuk memudahkan para guru dalam menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan dan perkembangan belajar siswa. Guru diberi kewenangan untuk menjadi perancang kurikulum yang responsif terhadap kebutuhan siswa dan dinamika lingkungan sekolah dengan memberikan kebebasan kepada mereka dalam belajar. Bisa dikatakan bahwa pendidikan dilaksanakan sesuai dengan keinginan dan potensi siswa. 

Utamanya dalam pelaksanaan guru perlu mengenal karakteristik siswa supaya kegiatan pembelajaran, penentuan metode belajar yang akan diajarkan disesuaikan dengan karakter mereka. Dalam proses mengenal karakter, perlu melakukan pendekatan terhadap siswa dan wali murid. Untuk mencapai pendidikan yang memerdekakan, maka pendidikan hendaknya dapat menjadikan manusia merdeka pula. 

Kurikulum merdeka memberikan porsi besar dalam proses pembelajaran. Nilai yang diberikan kepada siswa lebih memperhatikan prosesnya dalam melaksanakan pembelajaran melalui penilaian diagnostik dan formatif. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang menekankan partisipasi aktif siswa dalam mengembangkan minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuannya. Kurikulum ini memberikan kesempatan kepada guru untuk berinovasi dan menciptakan pembelajaran yang bermuara pada pengembangan karakter dan budaya Indonesia. 

Satuan pendidikan, guru dan siswa yang diberikan kebebasan dalam Kurikulum Merdeka akan menghasilkan inovasi dan kreasi dalam pembelajaran maupun dalam kehidupan. Sehingga pendidikan menjadi solusi yang bisa menyelesaikan masalah pada siswa maupun masyarakat di lingkungan satuan pendidikan. Dengan memasukkan pelajaran Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Kurikulum Merdeka, memungkinkan guru dan siswa untuk mengidentifikasi masalah dalam kehidupan sehari-hari dan bekerja sama untuk mencari solusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun