Mohon tunggu...
SMAN 5 JAKARTA
SMAN 5 JAKARTA Mohon Tunggu... Guru - LITERASI SMAN 5 JAKARTA

Kami dari TIM Literasi SMAN 5 Jakarta, dalam hal ini ingin memperkenalkan hasil karya dari peserta didik kami yang sudah berperan aktif dalam kegiatan Literasi dan Numerasi sekolah. Diharapkan peserta didik dapat meningkatkan keaktifan kegiatan dan menghasilkan banyak karya yang bisa dinikmati dan dimanfaatkan semua kalangan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Pendidikan Melalui Kurikulum Merdeka: Membangun Generasi Kreatif dan Mandiri

4 September 2024   10:25 Diperbarui: 4 September 2024   10:29 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ARTIKEL | ARTIKEL PENDIDIKAN
Hak Cipta © 2024 oleh [Putri Amelia].

Pendidikan adalah fondasi bagi perkembangan masyarakat dan individu. Seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan di Indonesia mengalami berbagai transformasi. Salah satu perubahan signifikan yang tengah kita rasakan adalah implementasi Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini membawa angin segar bagi dunia pendidikan dengan memberikan kebebasan dan fleksibilitas dalam proses belajar mengajar.

Kurikulum Merdeka merupakan sebuah pendekatan baru dalam sistem pendidikan Indonesia yang menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pendekatan ini memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka, serta menumbuhkan kreativitas dan kemandirian. Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber pengetahuan, melainkan menjadi fasilitator yang membimbing siswa dalam proses belajar. Salah satu karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka adalah fleksibilitas. Sekolah memiliki kebebasan untuk merancang kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal mereka. Hal ini memungkinkan sekolah untuk menyesuaikan materi pelajaran dengan situasi dan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga pembelajaran menjadi lebih relevan dan bermakna. Selain itu, siswa juga diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Ini membantu mereka untuk fokus pada bidang yang mereka minati, yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi belajar dan pencapaian akademis.

Dalam era Kurikulum Merdeka, peran guru berubah menjadi fasilitator pembelajaran. Guru tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga membantu siswa untuk menemukan cara belajar yang paling efektif bagi mereka. Guru harus mampu mengembangkan berbagai metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif untuk mendukung proses belajar mengajar. Teknologi juga memainkan peran penting dalam Kurikulum Merdeka. Dengan adanya teknologi, siswa dapat mengakses berbagai sumber belajar secara mandiri dan kapan saja. Ini memungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih dinamis dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun