Mohon tunggu...
NikolasTorang
NikolasTorang Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

berupaya meningkatkan budaya literasi kaum muda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berdialog sebagai Upaya Toleransi Antar Umat Beragama

14 Februari 2022   11:57 Diperbarui: 14 Februari 2022   11:59 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berdialog sebagai Upaya Toleransi

            Semua manusia pasti memiliki agama atau kepercayaan yang dianut. Agama dan kepercayaan merupakan sarana yang digunakan oleh umat manusia untuk merasakan kebaikan dari penciptanya. Semua orang pasti akan melakukan berbagai macam cara untuk mengimani agama atau kepercayaan yang dianutnya. Pada umumnya, Ajaran suatu agama atau kepercayaan baik adanya. Ajaran suatu agama pasti bertujuan untuk menata hidup dan menyelamatkan jiwa-jiwa umatnya di akhirat. Ajaran suatu agama atau kepercayaan tidak mungkin bertujuan untuk menjerumuskan umatnya ke dalam dosa.

            Agama saat ini menjadi bahan perdebatan masyarakat. Pendapat tentang agama dan kepercayaan mana yang paling benar merupakan suatu hal yang memantik perpecahan antar umat beragama. Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman suku,adat,ras, dan agama, tentu sangat rentan terjadi konflik antar masyarakat. Perbedaan menjadi alasan adanya perpecahan. Setiap masyarakat pasti memiliki agama dan kepercayaan yang dianut dan beberapa dari mereka terlalu radikal atau merasa bahwa ajaran agamanya lah yang paling besar.

            Intoleransi juga banyak terjadi di Indonesia. Mulai dari kasus rasisme antar suku bangsa dan lainnya. Pengaruh agama di Indonesia terkait kasus Intoleransi cukup kuat. Banyak terjadi kasus-kasus Intoleransi yang terjadi di negara kita tercinta ini. Kasus Intoleransi yang tersebar di seluruh Indonesia. Contoh kasus yang terjadi ialah aksi terorisme yang dilakukan masyarakat muslim yang radikal. Aksi yang dilakukan seperti pengeboman gereja yang ada di Indonesia. Selain itu, masyarakat yang beragama kristen/katolik juga melakukan tindakan intoleransi yaitu secara langsung mengecap bahwa umat muslim adalah orang-orang yang radikal dan pelaku terorisme. Kasus-kasus tersebut merupakan contoh nyata dan benar-benar terjadi kasus Intoleransi di Indonesia. Hal-hal ini juga menjadi keprihatinan bagi semua masyarakat di Indonesia.

            Intoleransi di Indonesia menjadi masalah besar dan merugikan banyak pihak. Situasi keprihatinan terkait kerukunan umat beragama di Indonesia harus segera diatasi agar dapat menciptakan kehidupan berbangsa dan  bernegara yang aman dan sejahtera. Sebagai warga Indonesia kita seharusnya lebih menghidupi Pancasila yang telah menjadi dasar negara kita. Pancasila sebaiknya tidak hanya sekedar menjadi sebuah dasar negara yang dibacakan saat upacara bendera hari senin. Akan tetapi, juga menjadi sebuah "kode etik" yang mengatur masyarakat. Terkait dengan kasus Intoleransi antar umat beragama masyarakat diharapkan lebih menghidupi sila pertama dalam pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Selain itu masyarakat harus lebih mempertimbangkan akan hak yang dimiliki semua orang tentang kebebasan memeluk agama.

            Pandangan saya sebagai seorang calon Imam gereja Katolik turut prihatin dengan banyaknya kasus Intoleransi antar umat beragama di Indonesia. Dalam Gereja Katolik dalam Konsili Vatikan II dihasilkan suatu dokumen gereja yaitu Nostra Aetate 2 (NA2) yang berisi tentang gereja yang memepercayai bahwa semua ajaran agama itu suci dan baik. Oleh karena itu, semua agama memiliki ajaran yang baik adanya. Perdamaian dunia harus segera dilaksanakan dan kasus Intoleransi harus segera diberantas. Konflik antar umat beragama, contohnya konflik antara kristen/katolik denganuamt muslim merupakan konflik yang menyebabkan luka pada kedua belah pihak. Sebagai seorang calon Imam Gereja Katolik saya berpendapat bahwa konflik tersebut harus segera diselesaikan sebelum memperparah luka dari kedua pihak, dan masyarakat lebih terbuka dan mempercayai bahwa semua ajaran agama itu baik adanya.

            Dialog antar umat beragama menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dan seluruh warga masyarakat untuk mengurangi kasus Intoleransi ini. Dialog adalah cara bertindak, suatu sikap, semangat yang membimbing perilaku seseorang[1]. Dialog menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan masalah. Adanya dialog antar umat beragama akan membantu mengurangi kasus Intoleransi di Indonesia. Dalam dialog tersebut berisi tentang pandangan agama secara umum sehingga masyarakat saling mengenal agama lainnya dan semakin menghormati umat beragama lain. Dialog tak hanya berarti diskusi, melainkan juga mencakup semua hubungan antaragama yang positif dan konstruktif dengan orang perorangan dan komunitas lain yang ditujukan untuk saling mengerti dan saling memperkaya[2]. 

 

            Kesimpulannya Intoleransi bukanlah hanya musuh beberapa pribadi maupun kelompok di Indonesia akan tetapi musuh seluruh masyarakat di Indonesia karena mengganggu kesejahteraan masyarakat. Pandangan gereja terhadap agama lain yaitu menganggap semua ajaran agama itu suci dan baik. Selain itu sebagai masyarakat Indonesia dan sebagai calon Imam gereja katolik saya merasa prihatin dengan banyaknya kasus Intoleransi. Kasus Intoleransi ini dapat segera diberantas apabila masyarakatnya mau untuk bergerak bersama untuk mengurangi tindakan Intoleransi dan mau berdialog agar semakin mengerti satu dan lainnya.

 

Sumber :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun