Jakarta, Desember 2024- BAIA adalah singkatan dari BTS ARMY Indonesia Amino, sebuah komunitas yang didirikan oleh seorang ARMY bernama Shifra Lushka. Berdiri pada tanggal 25 September 2016, ide BAIA muncul pada saat Shifra berpikir untuk membuat komunitas ARMY khusus Indonesia. Pemicunya adalah pada saat Shifra yang aktif membuat blog di komunitas ARA (ARMY Amino, komunitas ARMY di Amino dalam skala Internasional) menyadari jarang sekali ada orang Indonesia yang berinteraksi di komunitas ARA secara publik. Sebagian besar memilih berinteraksi di grup obrolan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Shifra yang merasa tertantang akhirnya memutuskan untuk membuat komunitas ARMY khusus Indonesia tersendiri dengan memanfaatkan aplikasi yang sama, yaitu Amino.
Shifra sendiri memutuskan untuk menjadi ARMY karena rasa penasarannya akan budaya K-Pop yang sangat membludak pada masanya. Ia memutuskan untuk menonton acara musik MAMA tahun 2015 dan sangat kagum dengan penampilan tiap grup K-Pop yang ada di sana. Lalu Shifra memutuskan untuk menonton video editan K-Pop yang acap kali disebut dengan "Crack Video". Video ini menjadi kenangan banyak penggemar K-Pop, karena dengan ini mereka bisa melihat sisi lain idola mereka yang tampak dikemas sempurna oleh agensi. Shifra menonton Crack Video BTS dan merasa mereka sangat lucu. Setelahnya ia makin penasaran dan memutuskan untuk menonton video musik BTS yang berjudul DOPE. Hal yang paling membuat Shifra kagum adalah bahwa BTS berani mengangkat isu tentang generasi muda jaman sekarang. "Dii situ kan liriknya bagus banget gitu ya, buat aku sangat impresif lah." Kata Shifra. Sejak saat itu ia tidak bisa berhenti menonton video musik BTS.
Perempuan kelahiran Singapura tanggal 7 Mei 1991 ini sangat menggemari dunia kepenulisan. Ia memutuskan nyemplung di ARA pun bahagia karena bisa menyalurkan hobi menulisnya. Shifra sangat kagum dengan keaktifan ARMY di ARA karena ia sering mendapat banyak likes dari pengguna lain di blog yang ia buat. Ke-pasif-an ARMY Indonesia di ARA membuat Shifra berinisiatif untuk membuat wadah tersendiri bagi ARMY Indonesia. Mengajak beberapa teman ARMY Indonesia lainnya, Shifra mendirikan BAIA yang pada saat itu masih bernama "ARMY Indonesia Amino".
Tantangan yang dihadapi Shifra dan rekan-rekan kurator sejak pendirian BAIA sangat berbeda-beda tergantung kondisinya. Utamanya karena perbedaan latar belakang dan kepribadian yang akhirnya memicu konflik dan kesalahpahaman. Arus konflik di BAIA semakin kencang dan dinamis semenjak munculnya BAIA Regional. Ini adalah sub-komunitas yang memungkinkan tiap anggota BAIA yang berdomisili sama bisa bertemu satu sama lain. Konflik di BAIA Regional lebih intens dan beragam karena sampai sekarang pun banyak dari mereka yang masih aktif melakukan pertemuan dan berinteraksi satu sama lain. "Untuk menuntaskan masalah itu juga kadang-kadang aku sampai ikut turun tangan gitu. Tapi sejauh ini sih nggak ada yang masih menggantung masalahnya, jadi semuanya sudah terselesaikan." Jelas Shifra.
Menurut Shifra, tantang paling besar muncul setelah pandemi, bahkan sampai hari ini. Semenjak pandemi, format konten audiovisual sangat membludak, dan ini membuat banyak orang terkena untuk doom scrolling. Ini mengubah kebiasaan banyak anggota BAIA, dari yang awalnya bisa berkarya dan berinteraksi dengan sesama anggota lewat grup obrolan, pada akhirnya lebih tertarik menonton video 10 detik. Kemampuan dan ketertarikan menulis blog pun menurun drastis, bahkan bisa dikatakan aktivitas di BAIA mulai mati total. Shifra sendiri berusaha membuat inovasi berupa BAIA-Literasi, sub-komunitas lain yang berisi anggota-anggota BAIA yang gemar membaca buku dan membagikan bacaan mereka. Namun itu pun sudah mulai jarang dilakukan karena kesibukan tiap peserta.
Sambil bernostalgia, Shifra mengungkapkan: "Realistisnya kita makin lama semakin berumur, prioritas juga jadi berubah, terus kegiatan pun otomatis jadi berubah, perspektif terhadap fangirling juga jadi berubah. Jadi aku sih harapannya kalau untuk BAIA ya bisa melakukan gerakan apapun yang bermanfaat semampu kita yang tidak mengganggu aktivitas kita. Dan aku berharap (tiap anggota) masih keep in touch satu sama lain, itu aja aku rasa udah udah oke banget. Mungkin one day kita di sepuluh atau duapuluh tahun lagi pun bisa reunited lagi gitu."
Ia secara pribadi merasa BAIA sangat berperan dalam kehidupan masa muda banyak anggotanya, terutama pada tahun 2016 sampai 2020. Shifra juga berkata, ia pun sudah berdamai jika memang BAIA sudah tidak bisa aktif seperti dulu lagi. "Kalau misalkan sudah tidak eranya lagi ya, that's part of life." Katanya.
Melanjutkan dengan nada sendu, Shifra mengharapkan kesehatan untuk BTS supaya bisa terus berkarya. Ia akan mendukung apapun keputusan BTS ke depannya, dan berharap ARMY secara umum juga merasa hal yang sama. Karena BTS pun juga manusia yang pastinya memiliki kehidupan masing-masing. Shifra berharap semakin berumur ARMY akan tetap ingat akan apa yang sudah BTS berikan selama ini. "Semoga semua energi positif yang secara kolektif muncul karena motivasi dari karya-karya BTS, akan terus berulang untuk membawa kebaikan bagi diri sendiri dan orang di sekitar." Harapnya dengan penuh hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H