PEKALONGAN - Bedahan Bendung Gembiro merupakan tradisi yang digelar tiap tahunnya namun saat masa pandemi acara tersebut tak diadakan.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq,S.E secara simbolis dengan membunyikan sirine meresmikan bedah bendung gembiro, pada Sabtu (1/10/22) desa Krandon, Kec. Kesesi, Kab. Pekalongan.
saat sambutannya, Bupati Pekalongan mengatakan bahwa acara Bedah Bendungan Gembiro ini Sudah menjadi tradisi dan kebudayaan di Kabupaten Pekalongan, dengan pemeliharaan yang rutin, semoga Lancar semua pertaniannya.
"Selain untuk Irigasi persawahan, Bendung Gembiro juga merupakan bangunan pengendali banjir di 6 desa di wilayah Kecamatan Kesesi dan Kajen. Ke-enam desa tersebut, yaitu, Jagung, Watugajah, Langensari Kecamatan Kesesi, Kutorejo, Sangkanjoyo dan Pekiringan Alit, Kecamatan Kajen,"ungkapnya.
Fadia berpesan bahwa saat dibuka atau diresmikan masyarakat untuk berhati-hati, ikuti tata tertib semua, jangan terlalu dekat, jangan sampai memakan korban, sehingga acara berjalan dengan lancar.
Dirinya juga berharap acaranya bedahan bendungan gembiro menjadi wisata untuk mendatangkan orang-orang luar daerah supaya dapat menyaksikan.
"semoga tahun depan acaranya lebih semarak, lebih bagus lagi,"harapnya
"dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim kegiatan bedahan bendung gembiro secara resmi saya buka," tutupnya sambil memencet tombol sirine.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H