Selain mendalang, anak-anak tersebut juga dilatih bagaimana memainkan gamelan, nembang, dan lain sebagainya. Mereka telah banyak tampil di berbagai even baik bersifat lokal maupun even internasional. Skill mereka dalam pertunjukan wayang kulit purwa tidak kalah dengan dalang senior yang namanya telah dikenar masyarkat Indonesia.
Ternyata masih ada masyarakat yang masih peduli dengan regenerasi budaya wayang purwa ini. Hal ini hendaknya dapat memotivasi masyarakat maupun pemerintah untuk dapat saling bahu-membahu dalam melestarikan budaya wayang kulit. Wayang kulit purwa sebenarnya dapat dibawa ke dalam pembelajaran disekolah baik sebagai materi maupun sebagai media pembelajaran.
Selain dapat menumbuhkan wawasan siswa pada budaya wayang, mereka akan dapat memiliki karakter seperti yang diwariskan nenek moyang melalui pertunjuka maupun struktur supa wayang kulit purwa. Perlu ada langkah kerjasama misalnya dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan materi atau media pembelajaran yang dimaksud di atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H