Mohon tunggu...
Pangeran Kebahagiaan
Pangeran Kebahagiaan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

saya suka kopi

Selanjutnya

Tutup

Money

Lelah Jadi Simpanan

24 September 2012   14:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:47 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Investasi Emas (rinesinthepines.com)

ku sudah tak cinta dirimu kau sudah kecewakanku aku sudah terlalu lelah jadi simpananmu... Sepenggal lirik dari band Sabila, lagu berjudul Lelah Jadi Simpanan. Siapapun itu, tentunya tidak akan sudi jadi yang kedua, apalagi jelas-jelas jadi simpanan (tentunya lebih parah lagi). Tak ada orang yang mau memiliki status seperti itu.  Kalaupun ada yang mau, pastinya ada motif lain dibaliknya, motif ekonomi misalnya. Tapi konotasi kata simpanan tidak selalu negatif. Simpanan uang di bank misalnya, atau simpanan dana yang disiapkan untuk masa depan. Layaknya pertandingan olahraga, hanya tim yang memiliki strategi dan tujuan untuk menang yang benar-benar meraih kemenangan. Dalam berinvestasi, entah itu dalam bentuk simpanan uang, emas, saham, reksadana atau properti, hal yang sering dilupakan adalah tujuan sebenarnya dari investasi yang sudah dilakukan. Investasi/simpanan tersebut sebenarnya untuk apa? [caption id="" align="alignleft" width="400" caption="Investasi Emas (rinesinthepines.com)"][/caption] Mengapa tujuan investasi sangat penting? Sebenarnya untuk memilih kendaraan investasi apa yang akan Anda tumpangi untuk mencapai tujuan tersebut. Katakanlah Anda ingin pergi ke Amerika, jika Anda memilih jalan kaki untuk sampai ke Amerika hal tersebut sangat konyol. Tapi jika Anda memang memiliki waktu yang sangat banyak, dan sedari awal memang memiliki misi untuk jalan kaki ribuan kilometer, maka berjalan kaki sampai ke Amerika menjadi sesuatu yang wajar-wajar saja. Beda lagi jika tujuan Anda ke Amerika adalah menghadiri rapat penting, dalam 3 hari Anda sudah harus berada di sana, jika masih saja Anda ngotot berjalan kaki, maka oleh orang lain Anda bisa dikatakan gila, karena seharusnya Anda memilih pesawat terbang sebagai kendaraan untuk sampai ke Amerika. Begitupun dengan investasi, pilihlah kendaraan investasi yang paling tepat untuk tujuan Anda. Tujuan investasi adalah goal yang harus dicapai, dan bagaimana cara supaya goal tersebut dapat tercapai tergantung apakah memang Anda memiliki banyak atau sedikit waktu. Sebagai gambaran, apabila memang waktu Anda banyak sekali, memilih kendaraan investasi yang lambat seperti jalan kaki tidak masalah, tetap akan sampai ke Amerika juga, tapi jika waktu Anda mepet, bolehlah memilih naik pesawat terbang. Keduanya tetap akan membawa Anda menuju Amerika. Selamat berinvestasi :) (AadPrakosa)

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun