Jika suatu ketika Anda berkesempatan untuk membuka usaha, satu yang pasti adalah jangan sekali-kali memotong gaji karyawan jika karyawan memiliki kinerja yang sudah memenuhi syarat perusahaan. Hal tersebut akan memicu hilangnya motivasi karyawan yang berimbas pada kinerja mereka. Karyawan akan malas-malasan, bekerja asal-asalan, membolos, bahkan mogok kerja. Bagaimanapun, semua orang yang bekerja itu untuk mencari uang.
Contoh kasus yang saya alami sendiri, perusahaan tempat saya bekerja memotong insentif karyawan hingga 50% dengan alasan yang tidak masuk akal. Alasannya karena data yang masuk adalah data yang jelek. Perusahaan tempat saya bekerja bekerja di bidang website direktori, kami mengumpulkan data nama dan alamat tempat-tempat usaha.
Yang terjadi adalah semua karyawan saat tahu kabar itu menjadi malas-malasan. Ada yang tidak bekerja sama sekali, datang telat, bahkan pulang kerja saat jam menunjukkan pukul 9 pagi. Di kantor tidak bekerja tapi twitteran dan facebookan, bahkan ada yang bermain game online bersama-sama, ada yang nongkrong di kantin, ada yang ngerumpiin pacar. Semua menjadi liar dan tidak ada yang bekerja.
Kalau sudah terjadi seperti di atas, siapa yang rugi? Perusahaan sendiri yang merugi. Apakah karyawan tidak takut dengan perusahaan? Jangan salah, saat gaji kita dipotong, kita semua sudah siap untuk resign. Mau dipecat? Silakan saja sepertinya semua teman-teman saya dan saya juga sudah tidak peduli.
Sumber Gambar: http://sharingdisini.com/wp-content/uploads/2012/05/boring.png
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H