Mohon tunggu...
S Arif Billah
S Arif Billah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang pemuda desa suka menggambar dan membaca

Saya seorang wiraswasta dalam perjuangan mencapai kemandirian finansial.

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga New Normal bagi Tukang Sablon

6 Juni 2020   20:48 Diperbarui: 7 Juni 2020   05:52 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tadi malam, saya update status Whatsapp. Isinya stok terbaru kaos polos. Saya memang jualan kaos polos. Beserta sablonnya.

Lantas, ada yang merespon. Bertanya harga kaos polos. Saya jawab sekian. Dia menawar sambil bercanda "Gak harga corona cak (emoji senyum)?"

Saya anggap istilah "harga corona" sebagai penurunan harga. Disebabkan pandemi -- semua pasti sudah tau -- yang membuat goyah perekonomian. Akibat pandemi, banyak orang penghasilannya berkurang. Bahkan tak sedikit yang penghasilannya terhenti akibat PHK.

Saya sebenarnya ingin  menjawab candaan tersebut dengan candaan juga. "Harga masih seperti dulu, belum harga new normal. Apa mau harga new normal saja?"

Munculnya istilah "harga new normal" bukan tanpa sebab. Bukan untuk keren-kerenan. Baru kenaikan harga obat afdruk sablon yang penulis tau. Kemungkinan akan disusul item-item yang lain. Apalagi pembelian alat-alat pensteril untuk dipasang di tempat usaha kita sebagai syarat protokol kesehatan. Tentu lumayan menguras dompet.

Dari kondisi di atas bukan hal yang berlebihan bila akhirnya harga dinaikkan. Walau sedikit. Tapi mungkin tidak. Entahlah. Lebih baik keuntungan dimepetkan ketimbang tidak ada keuntungan sama sekali, bukan?

Atau diperlukan penyesuaian lain selain harga. Mungkin penghematan biaya produksi. Atau pengiritan waktu produksi. Atau nekat membuat promo gila-gilaan.

Ada saran?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun