Mohon tunggu...
Slamet Nuridin
Slamet Nuridin Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PPG Universitas Islam Sultan Agung Tahun 2024

Saya seseorang yang menyukai tantangan dan selalu berproses untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rancang Jalan Belajar Anda Sendiri dan Jadilah Pembelajar Sepanjang Hayat

8 Oktober 2024   12:00 Diperbarui: 8 Oktober 2024   12:02 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            

            Mulai tahun 2022, pemerintah Indonesia sudah mulai meluncurkan kurikulum terbaru yaitu Kurikulum Merdeka dengan slogan "Merdeka Belajar". Konsep "Merdeka Belajar" memiliki filosofi belajar dari Ki Hajar Dewantara yang selama ini kita gaungkan yaitu "Ing ngarso sung tulodo (di depan memberikan contoh), ing madya mangun karso (di tengah membangun motivasi), Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan semangat)". Seorang guru harus bisa memberikan teladan yang baik bagi peserta didik. Seorang guru juga harus bisa membangun motivasi dan memberikan dorongan semangat kepada peserta didik untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Kurikulum merdeka merupakan jawaban dari keresahan kita tentang model pendidikan yang membelenggu guru dan peserta didik. Kurikulum merdeka memberikan kebebasan peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Guru juga diberikan keleluasaan untuk merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

             Salah satu aspek penting dalam kurikulum merdeka adalah pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan, minat, dan gaya belajar yang berbeda-beda. Albert Einstein pernah berkata bahwa "Everybody is a genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree, it will live its whole life believing that it is stupid". Kemampuan dan bakat setiap peserta didik berbeda-beda. Kita tidak bisa menyamakan kemampuan dari setiap peserta didik. Dalam pembelajaran di kelas, kita tidak bisa memperlakukan hal yang sama kepada setiap peserta didik. Seandainya kita memiliki beberapa tanaman hias di rumah, tentu kita tidak bisa memberikan perlakuan yang sama. Setiap tanaman hias pasti memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pembelaran berdiferensiasi sangat penting diterapkan dalam pendidikan di Indonesia.

            Adapun beberapa manfaat dari pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan gaya belajar peserta didik tentu akan meningkatkan motivasi belajar mereka. Pembelajaran berdiferensiasi juga dapat meningkatkan prestasi peserta didik karena dalam pembelajarannya, pembelajaran berdiferensiasi membuat peserta didik dapat berkembang seoptimal mungkin. Pembelajaran diferensiasi juga menuntut kemandirian peserta didik, sehingga hal ini dapat membentuk karakter peserta didik yang bertanggung jawab dan melatih kemandirian peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan. Pembelajaran diferensiasi juga akan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif karena setiap peserta didik dipastikan memiliki kesempatan yang sama untuk belajar terlepas dari kemampuan dan latar belakang peserta didik. Dalam kelas yang heterogen, pembelajaran diferensiasi memungkinkan guru untuk memenuhi kebutuhan semua siswa, baik yang belajar cepat maupun lambat.

            Pembelajaran berdiferensiasi adalah kunci untuk mencapai potensi belajar yang maksimal. Dengan memahami gaya belajar kita sendiri dan memilih strategi pembelajaran yang sesuai, kita dapat membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan, efektif, dan bermakna. Jadi, jangan ragu untuk merancang jalan belajar Anda sendiri dan jadilah pembelajar sepanjang hayat !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun