Meski harga bahan bakar minyak (pertamax) di Indonesia sempat turun namun kenaikan harga lebih menghantui, hal ini tak lain disebabkan konflik yang semakin memanas antara AS dan Iran ditimur tengah.Â
Terbunuhnya Pimpinan Tertinggi Pasukan Al Quds, Jenderal Qasem Soleimani dalam serangan udara oleh Amerika Serikat menjadi penyebab utama. Hal ini bukan hanya menjadi masalah indonesia saja namun krisis itu bisa menghabat pasokan minyak dunia, karena perlu diketahui bahwa Iran menguasai selat Hormuz yang menjadi jalur 70% distribusi minyak dunia. Jika Iran menutup selat tersebut tentu saja pasokan minyak dunia terganggu.Â
Lalu seberapa besar kah, dampak yang akan terjadi ke Indonesia ? Ya jelas sangat besar. Indonesia saat ini adalah negara  pengimport minyak yang cukup banyak, tiap hari menginport 900 barel minyak, dan jika pasokan minyak terganggu kelangkaan BBM tidak bisa terhindarkan.Â
Belum lagi ketika BBM langka akan membuat harga meroket. Padahal harga BBM adalah faktor penting dalam menjaga inflasi.
Olehkarena itu seharusnya kita bangsa Indonesia yang diwakili pemerintah benar- benar mengamati perkembangan di timur tengah, dan juga sudah saatnya bangsa yang kaya ini menyiapkan langkah antisipatif dan mulai memanfaatkan sumber daya yang ada agar bisa merdeka soal energi.Â
Bukan hanya sekedar berhenti diriset, Diversifikasi kesumber daya yang lebih ramah lingkungan seharusnya sudah mulai dijajaki. Namun sejauh ini belum ada kejelasan road map untuk diversifikasi energi. Hal ini sudah sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah dan bangsa ini sebab ketika ada konflik diluar negeri, tidak terlalu berimbas ke indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H