Jombang -- Belajar memang tidak harus di dalam kelas, kadangkala  siswa malah merasa jenuh seharian belajar di kelas sehingga mereka  membutuhkan suasana belajar yang baru. Pagi (21/11) sebanyak 330 siswa -  siswi MI Walisongo 1 Kedungmaling, Sooko, Mojokerto melaksanakan  touring dan outbond ke Argowisata Bale Tani, Bareng, Jombang. Berkumpul  di halaman sekolah pukul 07.00, dipimpin oleh Waka Kesiswaan,  Kuswahyudi,S.Pd.I, dan Pemberangkatan dipimpin langsung oleh Kepala  Sekolah, Hj.Lutfiyah,S.Pd.I, telah disiapkan armada 17 len dan 2 mobil  pribadi, dan diikuti pengantar walimurid bersepeda motor kurang lebih 30  motor.
Sampai di Bale Tani, disambut oleh kepala Bale Tani, yaitu  ibu Wiwin Sunawati dibantu oleh beberapa stafnya diantaranya : Kak  anggi, Kak Jem, Kak, Amel, dan Kak Ayu, lalu berkumpul di pendopo. Dalam  sambutannya, Kak Wiwin menjelaskan latar belakang berdirinya Bale Tani  pada tahun 2006, kemudian secara resmi dibuka untuk argowisata sekitar  bulan mei 2017.Â
Beliau memaparkan fungsi Bale Tani adalah untuk tempat  pelatihan pertanian dan peternakan, di Bale Tani pengunjung bisa  mempelajari tentang tanaman serealia (tanaman pangan), tanaman  hortikultura, tanaman hidroponik, tabulampot (tanaman buah dalam pot),  pupuk, peternakan, dan perikanan. dengan biaya yang tiket yang cukup  murah, yaitu Rp.5.000,- untuk tiket wisata, dan Rp. 15.000,- untuk tiket  wisata plus belajar pertanian.
Pada  pos 1, siswa diajak oleh instruktur yang sudah disiapkan oleh Bale Tani  untuk belajar di sawah atau lahan tanaman serealia (tanaman pangan),  terlihat di kiri dan kanan tanaman jagung yang sudah memasuki masa  panen. Instruktur menjelaskan bahwa tanaman serealia yang dikembangkan  di Bale Tani diantaranya : Padi, Jagung dan Kedelai. Selepas melihat  lahan jagung dan proses panen, instruktur membawa ke proses pengolahan  hasil sawah. Di dalam pabrik terlihat berbagai alat-alat canggih untuk  mengolah hasil sawah, dan di depan pabrik ada tempat untuk menjemur  hasil sawah.Â
Instruktur menjelaskan bahwa hasil pertanian itu tidak ada  yang terbuang. Misalnya jagung, setelah di panen, jagung bisa  dikonsumsi, sementara pohon dan bonggol jagung bisa diolah untuk pakan  ternak. Begitu juga padi, setelah dipanen, padi dijemur sampai  betul-betul kering, kemudian dimasukkan ke mesin giling, lalu keluar  beras, lalu dikemas dan siap dipasarkan. Sementara, sisa penggilingan  padi yaitu sekamnya bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, juga bisa  dibuat sebagai media tanam yang sangat subur.
Di pos 4, Para  siswa diajak untuk bermain (outbond). Kegiatan ini adalah kegiatan  mandiri, dan sudah dipersiapkan sejak awal oleh para guru MI Walisongo  1, kegiatan ini dipimpin oleh Verry Ardiansyah, S.Pd.SD dibantu oleh  kakak pembina pramuka, bahkan alat-alatnya membawa sendiri dari rumah.  Tujuannya untuk melatih kekuatan fisik, melatih konsentrasi, membangun  kersama tim. Permainan yang disiapkan diantaranya, mengisi air dengan  baskom, bola dan pipa, membawa air dengan selendang, dll. semua  permainan dilakukan secara beregu.
Kegiatan touring dan outbond  ini berakhir pada pukul 11.00, para siswa disuruh mandi kemudian ganti  baju, lalu makan bersama, kemudian kembali ke sekolah bersama-sama.  Sampai di sekolah pukul 12.30. (red.slamet)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H