Mohon tunggu...
Slamet Kadyrov
Slamet Kadyrov Mohon Tunggu... -

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Al Quran, Al Isra:36)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makna Malam Lailatul Qadar Perintah Untuk Berfikir Secara Ilmiah

31 Desember 2013   10:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:19 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada ayat ke-2 Allah, memberikan rangsangan berpikir. taukah kamu apakah potensi yang diturunkan pada malam lailatul qadr itu ? lalu allah memberitahu bahwa potensi surat Al alaq yang diturunkan pada malam lailatul qadr itu lebih baik dari 1000 bulan.

Terjemahan departemen agama, tidak memasukkan pokok bahasan dalam hal ini ialah surat al alaq pada ayat ke-2 dan ke-3, akibatnya yang menjadi inti pembahasan ialah MALAM LAILATUL QADRNYA, padahal malam lailatul qadr pada ayat 1,merupakan penjelasan bukan pokok bahasan. Kekeliruan ini mendorong umat islam tidak menggali surat al alaq melainkan menggali apa malam lailatul qadr itu. Lalu ditafsirkan seperti pemahaman diatas, malaikat turun dari langit pada akhir bulan ramadhan dengan mengabsen orang yang tidak tidur untuk dilipat pahalanya.

Ayat sejenis itu dalam al quran sangat banyak, seperti terrulis pada surat at taghaabun ayat 17 berbunyi:“Jika kamu meminjamkan kepada allah pinjaman yang baik, niscaya allah akan melipat gandakan”. Bilamana kita bersandar pada teks murni akan melahirkan penafsiran bahwa allah perlu pinjaman dari manusia. Hal itu tidak mungkin. Arti konteksnya ialah bukan Allah yang diberi pinjaman, melainkan orang-orang yang fakir dan miskin.

Relevansi Surat Al Alaq

Potensi surat Al alaq sebagai pelipat amal 1000 bulan, dapat dipahami karena isi surat itu mengandung penggerak kemajuan yang tidak ada habis-habisnya. Isinya sebagai berikut:

1.Bacalah, terhadap sifat-sifat(nama) penguasamu yang telah menciptakan.
2.Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3.Bacalah dan (niscaya kau dapatkan) penguasamu zat yang maha pemurah.
4.Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam.
5.Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui.

Nabi muhammad ialah manusia yang tidak dapat membaca dan menulis. Tidak mungkin Allah yang Maha Tahu memerintah apa yang tidak dapat dilakukan. dengan demikian membaca disana harus diartikan engamati, melakukan penelitian terhadap sifat-sifat penguasamu. dalam hal itu ialah Allah lewat semua ciptaannya, lebih simpelnya. iqra’ adalah perintah meneliti terhadap lingkungan alam, manusia dan allah. Dengan penelitian itu akan diketahui, Allah menciptakan manusia dari segumpal darah, mengetahui kemurahan allah, tidak bersifat dogma melainkan lewat analisis rasional. Ayat 4 dan 5, allah memberitahukan bahwa penelitian data lapangan lebih efektif dibanding penelitian menggunakan alat pena atau computer.

Kemampuan, kecepatan gerak orang mengetahui sifat alam dengan yang tidak mengetahui dalam mempotensikan sumber daya alam perbandingannya bisa 1:30.000 baik secara kuantitas maupun kualitas. Kita dapat mengambil contoh, orang islam pedalaman yang tidak mengenal teknologi elektronik berkeinginan menyampaikan ayat kursi kepada penduduk indonesia yang berjumlah 180 juta, bila 1 hari ia menyampaikan pada 1000 orang, nixcaya jumlah itu dapat ditempuh pada 180.000 hari = 60.000 bulan = 500 tahun. Bagi mereka yang mengenal pengetahuan dan menggunakan teknologi televisi akan dapat dicapai 1 jam atau 1 hari atau paling lama 1 bulan. Perbandingan orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui teknologi, 1:6.000 bulan. Demikian juga pada berbagai bidang aktifitas kehidupan, pengobatan, pengajaran, transportasi, penyelesaian perang. Orang yang mengenal lingkungannya lebih berkualitas dibanding dengan mereka yang tidak mengetahui.

Beberapa hadits banyak disebutkan, bahwa ilmuan dengan para ahli ibadah seperti cahaya bulan dengan bintang.

Dengan mempelajari surat al alaq, umat islam akan dapat mengalahkan kualitas amaliah yang dilakukan oleh umat terdahulu, walaupun secara usia dan semangat lebih tinggi dari umat terdahulu.

Keliru besar orang yang ingin mendapatkan derajat 1000 bulan dengan menunggu pada bulan ramadhan akhir, langkah tepat bila ingin mendapatkan derajat 1000 bulan ialah dengan terus mengkaji realitas alam disekitar kita dari hasil pengetahuan tersebut, kita terapkan untuk pemecahan masalah sosial. Dengan demikian derajat 1000 bulan tidak hanya pada bulan puasa saja. Melainkan pada bulan-bulan lainnya dan tidak hanya diperoleh oleh umat islam saja, melainkan orang-orang diluar orang islam juga berhak menyandang derajat 1000 bulan bila mengkaji dan mengetrapkan di lingkungan alam. kenyataan ini dapat dibuktikan dengan kebesaran Rusia, Amerika dan negara-negara eropa dibandingkan dengan umat islam dalam masalah teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun