Mohon tunggu...
Slamet Budiman
Slamet Budiman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selfemployed

Lebih dr 20 thn berkecimpung di bidang logistik, transportasi dll. Saat ini terpeleset memperhatikan dunia pendidikan, sosial, ekonomi, hukum, layanan konsumen & publik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yuk Berempati

13 April 2020   21:29 Diperbarui: 13 April 2020   21:32 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Latar belakang kita berbeda ; pendidikan, keuangan dll. Bicara statistik, berapa GDP kita sebelum pandemik korona ?. Berapa jumlah penduduk berpenghasilan rendah (miskin) sebelum pandemik?.

Seruan untuk tetap berada di rumah ditengah pandemik ibarat buah simalakama bagi sebagian besar warga di level rendah (atau maaf) miskin, pedagang sayur emperan, gerobak mie ayam, pedagang gerobak di tiap sekolah dasar, ojek daring, ojek pengkolan, supir angkot dll.

Bagi mereka dengan profesi di atas, berada di rumah berarti kesulitan keuangan atau = susah makan. Mengais rezeki dengan beraktifitas di luar rumah seperti biasa = resiko tertular virus. Untuk tetap berada di dalam rumah mereka mau kok jalankan, bukan hanya untuk berempati mengurangi beban mereka, tenaga paramedis yg saat ini berada di garda terdepan tapi karena juga takut tertular menjadi berlabel ODP bahkan PDP namun versus memenuhi "perut yang lapar".

Mereka sudah tahu kok, ada BLT dll, tapi kapan ya eksekusinya ?. Dimana, bagaimana untuk berapa lama ?.

Bisa tidak ya untuk menyongsong Ramadhan & Iedul Fitri tahun ini (Insyaa Alloh), bagi korporat dalam beriklan (makanan, minuman dll) di media tv agar konten iklannya dibedakan dari tahun sebelumnya ?. Iklan yang bisa menampilkan empati pemirsanya di rumah tapi tetap bisa mendongkrak "sales target" korporat. Bagi pemirsa tv di rumah yang tergolong terdampak (secara ekonomi) akibat situasi pandemik ini, hanya bisa "mengelus dada" melihat jeda iklan tetap dengan konten "nothing happen" atau bahkan konten dari spot lama. Sambil mengelus dada juga mencari akal untuk mencari jawaban agar dapat menenangkan buah hati di rumah...sabar ya nak.

Semoga Alloh SWT, Tuhan YME..mengampuni dosa saya & kita semua...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun