Mohon tunggu...
Slamet Budiarto
Slamet Budiarto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Slamet Budiarto lahir di Bandung, 6 Muharam 1384 H yang bertepatan dengan 18 Mei 1964 M. Masih aktif mengajar di SMAN 2 Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Sekarang dipanggil AKUNG oleh cucu dan senantiasa didoakan oleh peserta didik dengan ucapan SALAM, berupa Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh..... .

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menulislah, Maka (Engkau) Akan Bahagia

13 Februari 2021   19:11 Diperbarui: 13 Februari 2021   19:20 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Slamet Budiarto

Menulislah ! Maka engkau akan bahagia. Ungkapan inilah yang mendorong penulis untuk bisa dan mau menulis. Bagaimana bisa ada ungkapan seperti itu. Setidaknya ada 11 tulisan Pak Cah , sebagai mentor kita yang menggambarkan hal itu. Tulisan itu saya anggap sebagai tulisan yang memotivasi seluruh peserta pelatihan. Bahkan sebagai himbauan yang sangat halus dan simpatik. Tulisan yang disajikan setiap pagi, bagaikan sarapan lezat yang penuh dengan gizi seimbang. Rujukan dari para ahli yang jelas, baik itu dari jurnal, dari hasil penelitian, dari Tesis/ desertasi ,  atau dari sumber- sumber terpercaya yang dapat dipertanggungjawabkan.

Diantara tulisan- tulisan itu disebutkan bahwa MENULIS dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi, menurunkan perilaku agresif remaja, melewati kedukaan, mereduksi stress dan sakit hati di tempat kerja, serta meredakan ketegangan pasca perceraian. Masih dari tulisan Beliau bahwa MENULIS dapat meningkatkan ' body image', dapat meningkatkan kepercayaan diri, membantu pembelajaran sains dan matematika, meningkatkan kinerja fundraising, membantu penyembuhan kanker, dan membuat cepat mendapatkan pekerjaan pasca PHK.

Saya sebagai salah satu peserta KELAS ANTOLOGI BATCH 11 merasa sangat bersyukur  dan beruntung bisa bergabung di kelas ini. Materi- materi dan Teknik- teknik menulis sudah di share-kan melalui grup WA. Tanya jawab dan diskusi antara sesama peserta dan Narasumber sudah dilakukan. Termasuk pertemuan via  zoom- meeting juga sudah berlangsung. Dan sekarang ini waktunya untuk praktik menulis, menulis artikel ilmiah populer atau artikel populer.

Sejak membaca pengumuman yang dibagikan di grup WhatsApp ( WA ) tentang ' tugas peserta' , penulis merasa terdorong untuk membuatnya. Dimulai dari tanggal 2 Februari 2021, Ibu Ida Nur Laela selaku pembimbing ( pemateri ) KELAS ANTOLOGI BATCH 11 memberikan  tugas menulis minimal  sebanyak 2 artikel.

Tugas menulis artikel ini dalam rangka menyongsong pembuatan buku Antologi bagi seluruh peserta KELAS ANTOLOGI BATCH 11, dengan tema INSPIRASI KEHIDUPAN. Pengumuman tersebut dilengkapi dengan syarat- syarat dan  ketentuan penerbitan tulisan.

Kapan Mulai Pembelajaran Tatap Muka ? merupakan judul artikel pertama yang penulis kirim untuk memenuhi tugas 1. Artikel factual ini berdasarkan kejadian yang dialami penulis sendiri pada saat pembagian rapot semester 1 awal tahun 2021. Dalam wawancara singkat bersama  orang tua siswa diminta pendapatnya untuk keberlangsungan belajar putra- putrinya. Apakah sudah nyaman belajar di rumah dengan cara daring ( online ), atau ada harapan untuk belajar tatap muka di sekolah. Pada umumnya mereka masih mengutamakan factor Kesehatan bagi kelurganya sehingga lebih memilih tetap belajar di rumah saja.

Anjuran PJJ ( Pembelajaran Jarak Jauh ) dan WFH ( Work From Home ) menjadi peluang tersendiri bagi penulis. Kesibukan hari- hari kerja dilakukan dari rumah, terutama memberikan pembelajaran bagi peserta didik yang biasanya bertatap muka di sekolah. Setiap hari melayani 2 atau 3 rombongan belajar ( kelas ), karena memang waktunya juga dibatasi sampai pukul 12.30 WIB. Selebihnya peserta didik belajar atau mengerjakan tugas secara mandiri.

Peluang itu berupa waktu luang. Setiap hari penulis memanfaatkan waktu luang itu untuk belajar menulis. Dalam 'gerentes' hati kenapa baru belajar sekarang ini (?). Padahal teman- teman sudah menerbitkan buku, berpuluh- puluh buku. Bahkan tidak sedikit yang sudah memiliki buku-  buku yang best seller. Barangkali inilah salah satu hikmah dari wabah pandemic COVID 19. Orang seperti saya baru memikirkan dan merasa membutuhkan keterampilan menulis itu. Ternyata kemampuan menulis sangat berdampak dalam Kesehatan, baik Kesehatan jasmaniah maupun rohaniah. Jadi tidak ada salahnya untuk memulai belajar menulis. Setidaknya manfaat sehat sudah dapat dirasakan. Terlebih kalau mengingat kata- kata bijak bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar dan belajar. Wallohu 'Alam apakah kedepan penulis mampu memiliki buku yang berpredikat ' best seller' (?), semoga Allah berkenan.

'Pilot projek 2 artikel'  menjadi pemicu yang mujarab. Kegiatan menulis mulai menjadi kebiasaan.  Awalnya sesi mencari ide adalah bagian yang tersulit, tetapi secara perlahan- lahan hampir semua kegiatan bisa menjadi ide. Ada saja ide yang meluncur ( Lili Priyani, dalam Pandemi Pemantik Berkarya ). Setiap yang tertangkap perasaan adalah ide. Setiap peristiwa yang dialami sendiri adalah ide. Setiap ungkapan cerita/ perasaan teman adalah ide. Semuanya bisa dijadikan inspirasi tulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun