Mohon tunggu...
Slamet Tribianto
Slamet Tribianto Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai toko foto copy

Saya hobi : menulis

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pra Peradilan Pegi Setiawan Akan Menimbulkan Tanda Tanya tentang Penegakan Hukum di indonesia

10 Juli 2024   02:23 Diperbarui: 10 Juli 2024   02:30 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percikan kritik tajam mengarah ke lembaga kepolisian yang menangani tragedi ini. Terungkap bahwa oknum di dalam lembaga tersebut bertindak gegabah dengan melakukan penangkapan tanpa dasar yang kokoh terhadap tersangka pembunuhan, Ekky dan Vina.

Seharusnya, pihak yang bersangkutan dalam lembaga ini harus mencermati secara teliti sebelum menuduh seseorang sebagai pelaku suatu tindak kejahatan. Tindakan sembrono ini dapat merongrong kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum.

Kasus kesalahan penangkapan terhadap Pegi Setiawan tidak boleh dianggap sebagai akhir dari cerita. Malahan, hal tersebut berpotensi menimbulkan implikasi serius bagi reputasi lembaga ini, dengan potensi munculnya lebih banyak kasus serupa. Contoh lain adalah kasus Mirna, di mana Jesica dijadikan tersangka dalam kasus pencemaran sianida pada minuman Mirna.

Persepsi masyarakat yang meragukan kualitas lembaga kepolisian ini semakin berkembang, terutama jika proses hukum dijalankan secara tidak adil. Dalam kasus Pegi Setiawan yang kemudian diketahui sebagai salah tangkap, ketiadaan bukti yang kuat semakin mempertanyakan kredibilitas lembaga kepolisian.

Tak hanya itu, tindakan yang merugikan juga dialami oleh tokoh publik seperti Hengky Tornado, yang dituduh menggunakan narkoba tanpa bukti yang memadai. Praktik tersebut menimbulkan dugaan bahwa penempatan barang bukti dilakukan dengan sengaja oleh oknum di lembaga kepolisian.

Episode ini membawa dampak yang signifikan terhadap persepsi masyarakat terhadap proses hukum yang dijalankan oleh aparat kepolisian. Kesalahan penangkapan Pegi Setiawan oleh pihak kepolisian Jabar menciptakan kesan bahwa penegakan hukum belum dilakukan secara obyektif. Pertanyaan muncul, apa yang sebenarnya terjadi di balik layar dalam kasus pembunuhan Ekky dan Vina? Masyarakat dibiarkan terjebak dalam misteri yang belum terselesaikan dengan jelas.

Adalah kewajiban lembaga kepolisian untuk memperbaiki citra dan kembali membangun kepercayaan masyarakat terhadap keadilan setelah insiden penangkapan yang keliru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun