Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dawai-dawai Rindu

12 Desember 2020   19:18 Diperbarui: 12 Desember 2020   19:23 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tatapan mata nampak diam beribu bahasa

Tapi gelombang tak henti alirakan getaran kalbu

Awan-awan putih yang tersemai heningkan rasa

Konfigurasikan wajahmu dalam dawai-dawai rindu

Di buliran waktu terus petik bunga-bunga harapan

Senyum terbungkus plastik tergeletak di atas meja

Candamu terselip di lembar-lembar kertas catatan

Di kaki langit nan jauh cahaya cinta tetap menyala

Semilir segar senja itu adalah salam sayangmu

Yang menjadi penenang kala jenuh dikulum letih

Embun pagi lenyapkan penat yang meluruh kalbu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun