Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semestinya Telaga Dalam Cerminkan Nurani

14 Oktober 2020   06:20 Diperbarui: 14 Oktober 2020   08:35 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wallpaperbetter.com

Embung embun di antara daun-duan lebat

Sejuk menyiramkan pekerti tuk bekal akhirat

Predikat ini di kasat mata buatmu sudah melekat

Maka heran bila keniscayaan ini kau lupa martabat

Mestinya telaga dalam cermin jernih nurani

Perilaku bijaksana dan banyak dimengerti

Asuhannya para bintang penuh menerangi

Menimang bulan tuk hiasi mimpi-mimpi

Jelaga, awan hitam, kelabu, awan putih  

Adalah cernaan makna dikupas manjadi asih

Bagimu itu dinamika yang tak ada saling selisih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun