Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Negarawan Pikirkan Negeri Itu Prioritas

4 Oktober 2020   06:37 Diperbarui: 4 Oktober 2020   07:20 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring rembulan menghempaskan remang

Fajar behias gading ucap jumpa lagi di petang

Warna-warni pelagi takkan lapuk dan lekang

Karena ketulusan adalah buah yang matang

Kejujuran itu bukan ada di rupa tetapi di rasa

Tak usah rias, hati beraura wajah mempesona

Jadilah  buah semangka penyeka haus dahaga

Keras berupaya dan berjibaku wujud jiwa setia

Bila bintang-bintang berselaput awan kelabu

Bagai cantik yang tak tulus karena bergincu

Laksana hanyut hati oleh lihainya penipu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun