Andai tanpa prahara kau jadi wong agung binatara
Bahaya di tangan kanan tumpas musuh tangan kiri
Berkedudukkan tinggi menjadi punggawa wibawa
Bintang-bintang di pundak negara aman dan lestari   Â
Wajar kau mengidamkan jadi bunga paling wangi
Warna terindah di kebun di antara bunga-bunga
Meski tanpa siraman cinta selalu tampil berseri
Cerdas perkasa emban tugas sepenuh jiwa raga
Rona indahmu di intip para hati dipuja para belia
Tiada yang tidak disuka di sasa sisi pribadimu itu
Usia muda, tampan, gagah, hari depan bercahaya
Di masa kini dikerubuti para gadis teman mayamu
Atas setia bertugas ksatriamu selamatkan nyawa
Tanpa takut bahaya moncong senjata tlah menyalak
Ketika ditanya mana jendral? Tegas kau jawab, Saya!
Siksa keji hadir perdetik bila bisa pilih cepat ditembak
Bukan cita-cita jadi tumbal tapi pembela ibu pertiwi
Ya bukan tumbal, tapi kusuma bangsa gagah berani
Di ujung pagi ksatriamu dirampok para biadab terkeji
Satu Oktober baktimu merona abadi di taman hati  Â
*****
Bekasi, 01/10/20.
##Slamet Arsa Wijaya.