Malam dan gelap itu beda tapi bukan cerita duka
Gelap padam cahaya dan malam bertabur cahaya
Berusahalah untuk hati tak berselimut awan gulita
Agar dibelalaknya mata langkah tak tabrak asusila
Puisi itu hati kaya majinasi, inspirasi juga pekerti
Kelembutan ada di tiap ayunan tangan kanan kiri
Derap derap kaki singkirkan kerikil tajam dan duri
Keceriaan menyertai jiwa yang tak akal mengakali  Â
Â
Puisi itu rona cahaya, dunia tak berpuisi gelap gulita
Berbait mentari rembulan dan bintang kaya warna
Jagad tak berpuisi sumpek sunyi kering dan hampa
Dia itu mata angin,laut pepohonan segar dan bunga Â
Dunia tak berpuisi hambar sepi dan sunyi tanpa suara
Serangga, melata, mamalia dan insan pengatur irama
Semesta ini puisi paling indah ciptaan Tuhan Yang Esa
Jadilah pembaca berjiwa, berekspresi dan tetap sahaja
Berpuisisasi tak semata meluapan kekaguman
Akan pesona yang memancar sebagai wejangan
Memanja alam dan lestari bersemilir kenyamanan
Cipta karsa cinta yang tercapai berlulur kedamaian
Lukisan nan indah rupawan itu puisi tanpa kata
Tetapi menyimpan berjuta kalam padat makna
Penyair itu pelukis tak berkuas begitu indah kata katanya
Di luas kanvas hati dituangkannya segala keagungan rasa  Â
****
Bekasi, 19/05/14.
##Slamet Arsa Wijaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI