Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Indahnya Berkelana Arungi Gelombang Menjaring Inspirasi di Antara Buih-buih

23 September 2020   20:30 Diperbarui: 23 September 2020   22:01 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tak pernah kehilangan cinta juga tak bisa menolak kehendak alamiahnya. Tetapi ada prerogatif di jiwa ini untuk berkeputusan. Sangat ekstrim keputusan itu pun boleh. Bahkan tidak dianjurkan pada posisi stagnan apalagi pasrah. Sementara energi yang dipunyai masih besar. Mampu membara bahkan berkobar, tetapi tak tahu cara menyalakkan tungkunya itu.

Di sini pentingnya berkelana arungi gelombang menjaring inspirasi di antara buih buih untuk mendapatkan pemantik. Apalagi kini dunia sudah ada pada genggaman masing-masing tangan. Sepanjang tidak pulas tertidur, meski minim bergerak dan sinyal tak diam menggapai impian. Nicaya kesuksesan lekas terhidang bagai kue pengantin terhidang di perhelaan akbar.

Dan yakinlah bulan tak akan memeluk sukma tetapi jiwa yang rajin merayunya. Seandainya tidak dapatkan cintanya kan peroleh sinarnya, dan inspirasi-inspirasi cantik merasuki jiwa. Perilaku yang indah menjadi dambaan semua. Berpagar rambu-rambu religi makin paripurna kita menjalani peradaban.

Akhirnya bunga-bunga kehidupan mekar gemerlap, berpayung langit biru dan mentari menghangati. Cinta kan terus bertumbuh di hamparan permadani dengan gemulai lembut dari cemara-cemara berseri. Semua ini dinikmati karena gapaian cita-cita yang tak kenal lelah dan pantang menyerah dari segala rintang para kusuma bangsa. Negeri pelangi ini berpesona megah menjadi mercusuar dunia dengan keelokan peribahasa dan budaya.

*****

 Bekasi, 230920.

##Slamet Arsa Wijaya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun