Pemerintah berkali-kali mengabarkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 anjlok ke level -5,32% akibat covid-19. Salah satu yang menjadi penyebab, tidak lain adanya kebijakan pembatasan aktivitas dan mobilitas orang dan barang (PSBB). Tetapi keputusan tersebut juga demi menekan angka penularan wabah yang terjadi. Akibatanya aktivitas ekonomi hampir lumpuh. Bahkan ada sektor yang menderita oleh dampaknya, yakni sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Tak dipungkiri banyak pelaku UMKM yang tiarap dan gulung tikar akibat pandemi ini.Â
Kementerian Koperasi dan UKM pun sering mengeluarkan angka tentang jumlah UMKM nasional yang sekitar 99,9% dari total usaha yang ada di tanah air. Atau angka riil-nya sekitar 64 juta pelaku. Nah sektor usaha inilah yang justru terkena dampak paling parah. Jadi wajar, jika pergerakan ekonomi nasional menjadi jatuh. Tidak hanya itu, dari sisi lapangan kerja, sektor ini juga sebagai penyerap lapangan kerja paling banyak.
Seperti pada Jumat (18/9) bertempat di Solo, Jawa Tengah, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Prof. Rully Indrawan, kembali menyampaikan, tepatnya dalam acara Pembukaan Gerai UKM IKM Nusantara, di Pusat Grosir Solo itu. Menurutnya, dampak pandemi ini sungguh luar biasa terhadap ekonomi bangsa. Pasalnya, kata dia secara umum banyak UMKM yang terdampak. Ya lagi-lagi dalam kapasitas besar termasuk pada penyerapan tenaga kerjanya juga dominan. "Jadi intinya kalau kena semua kena dampak kita bakal kerepotan," ujarnya.Â
Meski demikian Prof Rully mengakui, hadirnya pandemi ini juga tetap membawa peluang yang baik bagi pelaku UMKM untuk terus bertumbuh kembang. Peluang itu kata Guru Besar Ekonomi Koperasi Universitas Pansundan (Unpas) Bandung ini, yakni peluang untuk melakukan transformasi bisnis. Misalanya dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk bertransaksi, baik penjualan atau pembelian. Apalagi kata dia, transaksi secara online pada belakangan ini menjadi hal yang lazim. Tidak lain adalah sebagai solusi dalam meminimalisir kontak langsung antar orang, sehingga ikut menekan pula penularan virus Covid-19.Â
Karena bicara teknologi, Prof. Rully pun mengapresiasi pada pihak-pihak yang mendukung. Seperti Bank Indonesia (BI) yang telah mengeluarkan sebuah platform QR Code Indonesian Standard (QRIS). Yakni sistem yang akan semakin memudahkan para pelaku UMKM untuk melakukan transaksi. Selain itu soal keamanan dijamin. Sebab dengan QRIS kata Rully transaksi menjadi cepat, mudah, murah, aman dan handal. Diakuinya sistem tersebut, sangat mendukung upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 karena transaksi bersifat cashless.Â
"Jadi kita harapkan dengan inovasi luar biasa dari QRIS yang membantu masalah dan hambatan yang disebabkan pandemi, lalu transaksi bisa secara digital. Dimana QRIS ini jadi program nasional, sehingga semua daerah bisa mengenalkan bersama-sama mengenai apa dan bagaimana QRIS itu," jelas Rully lagi.Â
Ia juga mengharapkan semua pihak bisa memberikan dukungan terhadap UMKM nasional, agar bisa bangkit dari keterpurukan. Selain itu Organisasi UKM IKM Nusantara memiliki sayap lebar hingga 21 Provinsi. Bisa bersama-sama pemerintah melakukan pendampingan dan pembinaan bagi UMKM.Â
Tujuannya kata Prof Rully, agar mereka bisa bertahan di tengah kondisi sulit ini. Yang pasti imbuh Pof Rully, pihaknya siap mendukung program-program yang disusun oleh UKM IKM Nusantara ini. Menurutnya hal ini luar biasa, sehingga berharap UKM IKM Nusantara ini bisa terus berperan dalam membantu pendampingan terhadap pelaku UMKM. "Sebelum Covid-19 kita udah kordinasi dengan berbagai Kementerian dan Lembaga untuk melakukan konsolidasi bersama dalam membantu UMKM," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Mulyadi selaku Kepala Unit Implementasi Kebijakan SP dan Pengawas SP PUR Bank Indonesia Wilayah Solo, mengungkapkan bahwa tren transaksi digital terus meningkat, sehingga mendorong BI terus mengkampanyekan QRIS. "Sistem pembayaran nasional yang sudah terhubung dengan mobile payment ini, telah didukung oleh 38 penyelenggara bank dan non bank. Karena itu dipastikan transaksi dengan QRIS akan lebih aman dan mudah," ujarnya.Â